Persi: ICU Covid-19 di Jawa Masih Penuh di Tengah PPKM Mikro

CNN Indonesia
Selasa, 16 Feb 2021 20:38 WIB
Tempat tidur di ruang ICU RS rujukan Covid-19 di Jawa masih penuh, sementara keterisian di ruang isolasi RS non-rujukan Covid-19 justru turun.
Ilustrasi. Tempat tidur di ruang ICU RS rujukan Covid-19 di Jawa masih penuh, sementara keterisian di ruang isolasi RS non-rujukan Covid-19 justru turun. (Foto: ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)
Jakarta, CNN Indonesia --

Data yang himpun Persatuan Rumah Sakit Indonesia (Persi) menunjukkan kapasitas tempat tidur di Intensive Care Unit (ICUrumah sakit rujukan Covid-19 di Pulau Jawa, masih penuh.

Kondisi tersebut menurut Sekretaris Persi Lia Gardenia Partakusuma, terjadi di tengah penerapan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Pulau Jawa-Bali skala mikro.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk tempat-tempat ICU, rumah sakit yang punya ICU Covid-19 saat ini angkanya di Jawa masih penuh. Beberapa tempat di Bekasi, Jakarta, angkanya masih di atas 60 persen untuk ICU-nya," kata Lia konferensi pers melalui kanal YouTube BNPB Indonesia, Selasa (16/2).

Lia pun menilai tingginya keterisian ICU rumah sakit tersebut karena masih banyak pasien virus corona kategori berat yang membutuhkan perawatan intensif.

Kendati begitu dia tak merinci berapa persentase keterisian tempat tidur di ICU RS rujukan Covid-19, termasuk data tempat tidur di ruang isolasi. Hanya saja dia menuturkan, kondisi tersebut tak ditemukan di RS non-rujukan Covid-19.

Keterisian tempat tidur di ruang isolasi rumah sakit non-rujukan Covid-19 di Pulau Jawa justru menurun. Lia mencatat ada 1.060 rumah sakit nonrujukan yang tetap melayani pasien Covid-19 di Indonesia.

Lia menyebut persentase keterisian ruang isolasi itu berada di bawah 60 persen di sejumlah rumah sakit non-rujukan Covid-19. Angka ini menurun cukup signifikan dari sebelumnya yang kerap terisi di atas 60 persen.

Standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan ambang batas keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) pasien Covid-19 secara global di angka 60 persen.

Lia menduga, penurunan terjadi setelah Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memutuskan untuk menambah kapasitas tempat tidur ruang isolasi selama PPKM belakangan. Tapi ia mengingatkan penuranan BOR itu hanya terjadi di rumah sakit non-rujukan Covid-19.

"Ini hanya terjadi yang rumah sakit bukan rujukan Covid 100 persen ya. Artinya angka agak longgar ini yang ada di ruang isolasi biasa. Untuk ruang rawat biasa isolasi BOR-nya mengalami penurunan, ada yang di bawah 60 persen," kata Lia lagi.

(rzr/nma)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER