Jalan Pejaten Raya depan pusat perbelanjaan Pejaten Village Jakarta Selatan terputus akibat banjir luapan Kali Mampang, Sabtu (20/2), usai hujan lebat sejak semalam.
Banjir setinggi 50 sentimenter merendam jalan raya tersebut dan memaksa pengendara untuk memutar balik, serta kemacetan panjang di kawasan depan Pejaten Village.
Bukan hanya itu, berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com, luapan Kali Mampang itu juga membawa tumpukan sampah yang menumpuk di tepi jembatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejumlah petugas Dinas Perhubungan, petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU), Polisi dan pedagang kaki lima membantu kendaraan bermotor yang nekat melintas.
"[Motor] bebek mati, bebek! Muter saja, muter!" teriak seorang petugas polisi berusaha menghentikan kendaraan yang ingin melintas.
Menurut Wafiq, salah seorang pedagang kaki lima yang sudah berjualan di kawasan tersebut sejak lama, baru kali ini terjadi banjir yang memutus jalan raya tersebut.
Bahkan, menurut kesaksian Wafiq, kala Jakarta diterjang banjir pada awal 2020 lalu, kawasan ini tidak tergenang. "Cuma baru sekarang ini," katanya.
Wafiq menyebut banjir sudah menggenangi badan jalan sejak pukul 8.00 WIB. Beberapa kendaraan yang nekat berusaha melintasi pun mogok di tengah banjir.
Kondisi itu kemudian membuat petugas menutup akses menuju Jalan Pejaten Raya dari lampu merah perempatan Pejaten Village. Kemacetan sekitar satu kilometer pun terjadi akibat kejadian ini.
Hingga pukul 10.45 WIB, hujan masih mengguyur. Sungai terus meluap mengakibatkan genangan air semakin tinggi.
Seorang pengemudi ojol, Eka Prasetyo menyebut warga yang ingin melintas sebaiknya memutar balik dan mencari jalan lain. "Parah nih, enggak gerak Pejaten Village," katanya.
Sementara itu, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) memprediksi cuaca ekstrem berupa hujan lebat akan terjadi di wilayah DKI Jakarta pada 20 dan 21 Februari 2021.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebelumnya memprediksi intensitas hujan tinggi masih akan terjadi pada Sabtu (20/2) hari ini.
BMKG lantas menjelaskan hal ini dikarenakan arah angin dari wilayah utara timur laut Indonesia bertiup menuju selatan dan berbelok ke arah timur di sekitar Pulau Jawa.
(iam/end)