Ketua RW 6, Kelurahan Jatipadang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Syarifuddin mengatakan warganya yang tersebar di lima titik pengungsian saat ini membutuhkan pakaian usai rumah mereka terendam banjir.
"Yang sangat diperlukan pakaian dalam. Sekarang belum ada yang ngasih pakaisn dalem," kata Syarif kepada CNNIndonesia.com, Sabtu (20/2).
Dia menuturkan, sejumlah tempat pengungsian tersebut umumnya adalah masjid dan musala. Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com di salah satu lokasi pengungsian, warga berkumpul di emperan masjid dengan tempat dan barang seadanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Syarif memastikan bahwa persediaan logistik masih terpenuhi dalam sehari ke depan. Pakaian ganti saat ini, kata dia, lebih dibutuhkan warga karena banjir yang mendadak membuat mereka yang terdampak sebagian besar tak sampai menyelamatkan barang-barang, termasuk pakaian.
"Dari Pemda sudah. Nasi bungkus. Udah juga. Kalau makanan insyaallah sudah terpenuhi," katanya.
Salah satu pengungsi di Masjid al-Ridwan, Sigit (62) mengeluhkan pakaian yang tak sempat ia bawa saat banjir secara merendam rumahnya pada Sabtu (20/2) dini hari lalu. Ia terutama mengeluh karena celana yang ia kenakan sejak sehari lalu belum diganti.
Meski bantuan pakaian sempat datang ke tempat pengungsian, umumnya pakaian tersebut adalah pakaian perempuan. Sejak banjir merendam rumahnya, Sigit tak sempat menyelamatkan barang berharga miliknya, termasuk pakaian.
"Itu buat ganti minta itu, dari sini kan ada. Ngambilin aja. Cuma celana yang nggak ada," kata dia kepada CNNIndonesia.com.
"Kalau laki susah celana. Kalau perempuan kan kenangan, kaos diambil, rok diambil. Rapih diambil. Kalau saya kan, mau ambil apa?" Imbuhnya.
Sebanyak 701 kepala keluarga terdampak akibat banjir di Jatipadang. Jumlah tersebut tersebar di 13 RT dari total 15 RT di RW 06, Kelurahan Jatipadang. Menurut Syarif, banjir kali ini disebabkan karena kiriman dari Kali Baru, Depok dan Tanggul Setu Babakan yang dibuka.
Kondisi itu, menurut dia ditambah akibat curah hujan yang tinggi sejak beberapa hari terakhir terutama pada Jumat (19/2) malam.
"Kemungkinan karena curah hujan di Depok deres, ya, bendungan yang di Setu dibuka. Ditambah, hujannya luar biasa gede," kata dia.
Sementara itu, berdasarkan pantauan pada malam ini, setidaknya mulai pukul 21.00 WIB hujan kembali turun di wilayah Jakarta Selatan dengan intensitas sedang.
(thr/kid)