Survei Indikator Politik Indonesia menyebut pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada Pilpres 2019 saat ini banyak yang menolak vaksin Covid-19. Angka penolakan di kelompok itu lebih besar dari penolakan di kalangan pendukung Joko Widodo-Maruf Amin.
Ada 48,1 persen pendukung Prabowo-Sandi yang tidak bersedia divaksin. Sementara di kalangan pendukung Jokowi-Ma'ruf, tercatat ada 36,1 persen yang menolak vaksin.
"Ternyata pendukung Pak Prabowo-Sandi di 2019 itu cenderung tidak percaya vaksin, efektivitas vaksin, ketimbang pendukung Pak Jokowi," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam jumpa pers daring, Minggu (21/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Burhanuddin menyampaikan alasan terbesar pendukung Prabowo-Sandi menolak vaksin adalah dugaan ada efek samping vaksin yang belum ditemukan. Sebanyak 52,8 persen pendukung Prabowo-Sandi menyatakan hal itu.
Alasan lainnya adalah menilai vaksin tidak efektif. Ada 28,1 persen responden Prabowo-Sandi yang mengungkap alasan tersebut.
Burhanuddin menyampaikan data ini harus diperhatikan oleh pemerintah. Dia menyarankan agar pemerintah menggandeng elite Prabowo-Sandi, termasuk Prabowo sendiri, untuk ikut vaksinasi massal.
"Saran saya kepada pemerintah, yang divaksin yang di-blow up jangan hanya Presiden Jokowi, Mas Ganjar, tapi juga Pak Prabowo dan Mas Sandi vaksin ramai-ramai, Mas Anies," tuturnya.
Survei dilakukan terhadap 1.200 orang responden yang tersebar proporsional di 34 provinsi. Survei dilakukan pada kurun waktu 1-3 Februari 2021 via telepon. Survei ini menerapkan margin of error ±2.9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.