Vaksinasi PNS Jateng, Ganjar Cairkan Ketegangan

CNN Indonesia
Senin, 22 Feb 2021 12:52 WIB
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo meminta para pelayan publik untuk tetap santai agar tak memicu tensi darah tinggi yang membuat tak lolos seleksi vaksinasi.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo memantau gelaran vaksinasi untuk pelayan publik, hari ini. (Foto: CNN Indonesia/Safir Makki)
Semarang, CNN Indonesia --

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta para pelayan publik untuk tetap tenang agar bisa lolos seleksi atau screening vaksinasi Covid-19.

Hal itu ia katakan saat memantau vaksinasi gelombang kedua untuk pekerja pelayan publik, seperti ASN, Polri, TNI, wartawan dan atlet, di Gedung Grhadika Bakti Praja, Kompleks Kantor Gubernur Jawa Tengah, Semarang, Senin (22/2).

Dalam kesempatan itu, Ganjar mencoba menghibur ASN peserta vaksinasi soal tips agar lolos seleksi vaksinasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tensine duwur ora? Ojo mikir macem-macem, wis sing santai wae (tensinya tinggi tidak? Jangan mikir macam-macam, santai saja)" seloroh Ganjar saat menengok salah seorang ASN yang tengah menjalani screening.

Sebelumnya, orang dengan tekanan darah di atas 140/90 MmHg tidak diperbolehkan menerima vaksin Corona.

Namun, surat edaran oleh Kemenkes melonggarkan persyaratan itu dan membolehkan orang dengan hipertensi masih bisa menjadi penerima vaksin asalkan tekanan darahnya masih di bawah 180/110 MmHg.

Pada gelombang kedua ini, Pemprov Jateng menargetkan proses vaksinasi bisa sampai 1.000 orang pelayan publik per hari.

"Ini kita coba serentak hari ini dan langsung kita targetkan sehari minimal 1000. Kalau dari pendataannya gampang, karena justru ini dari ASN TNI Polri pegawai-pegawai kan data kepegawaiannya lengkap. Tinggal dibuatkan penjadwalannya saja, dan itu tidak rumitlah, insyaallah sih gampang," klaim Ganjar.

Sehari sebelumnya, Ganjar mengaku sudah menyiapkan skenario pendistribusian 1.400.300 dosis vaksin Covid-19 gelombang II ke 35 kabupaten/kota agar bisa cepat dan sesuai target waktu yang telah ditentukan.

"Ada beberapa skenario yang disiapkan untuk distribusi vaksin gelombang II ini. Selain untuk pelayan publik dan lansia, vaksin juga akan diberikan untuk kelompok masyarakat, seperti pasar," katanya di Semarang, Minggu.

Pada vaksinasi gelombang II, mendapat 1.400.300 dosis vaksin yang selanjutnya akan didistribusikan ke 35 kabupaten/kota.

Salah satu cara mempercepatnya adalah dengan menyiapkan titik-titik pelaksanaan vaksinasi Covid-19 untuk pelayan publik.

"Jadi target kami cepat, harusnya tidak sulit karena datanya sudah ada, lokasinya sedang disiapkan, nanti tinggal kapasitas yang ada kami mau itu dioptimalkan, maka ini soal cerita mekanisme menyusun," ujarnya.

Terkait vaksinasi untuk para pedagang pasar, yang merupakan arahan dari Presiden Jokowi, ia menyebut fokus di Surakarta dan Semarang dengan pertimbangan keduanya sebagai pusat keramaian dan kegiatan ekonomi.

"Setelah Pak Presiden bicara pasar, kita usulkan juga beberapa kelompok masyarakat yang lain, supir, pedagang keliling terus ada usulan guru tapi guru kan sudah masuk pelayan publik, tokoh agama termasuk yang ada di pesantren, para pendeta dan sebagainya yang tiap hari ketemu dengan orang itu jadi prioritas," urainya.

Infografis Daftar Warga Disuntik Vaksin Covid Tahap DuaInfografis Daftar Warga Disuntik Vaksin Covid Tahap Dua. (Foto: CNN Indonesia/Fajrian)

"Waktu itu Pak Presiden bilang, 'Pak Gub ke saya, siapkan itu pasarnya', ya pak bagaimana kalau Solo sama Semarang, gitu jadi kita siapkan dua skenario itu," tambah Ganjar.

Diketahui, pemerintah pusat menyediakan 38,4 juta dosis vaksin dalam program vaksinasi gelombang dua. Sasarannya terdiri dari 16,9 juta pekerja pelayanan publik dan 21,5 juta masyarakat lanjut usia yang berusia 60 tahun ke atas.

Vaksinasi gelombang dua sudah mulai berjalan dengan penerima petugas pelayanan publik dimulai dengan pemberian pertama kepada pedagang pasar di Tanah Abang pada Rabu (17/2), sedangkan Provinsi Jateng hingga saat ini belum mendapat tambahan vial vaksin untuk gelombang dua.

(dmr/arh)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER