DPR Soroti Ego Sektoral Prajurit Buntut Penembakan Cengkareng
Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin menyatakan bahwa soliditas TNI dan Polri tidak boleh hanya menjadi slogan di jajaran petinggi dua institusi tersebut.
Menurutnya, seluruh prajurit TNI dan personel Polri harus meninggalkan gengsi dan ego sektoral untuk mewujudkan soliditas TNI dan Polri.
Pernyataan itu disampaikan Azis merespons tiga orang di sebuah kafe di Cengkareng, Jakarta Barat yang tewas diduga ditembak anggota Polri berinisial Bripka CS. Salah satu dari tiga korban penembakan merupakan prajurit TNI AD aktif.
"Jangan sampai slogan soliditas TNI dan Polri hanya berada di kalangan petinggi, namun di lingkup prajurit masih terjadi gesekan karena gengsi dan ego sektoral," kata Azis kepada wartawan, Kamis (25/2).
Azis meminta agar Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo segera duduk bersama untuk terus membangun sinergitas dan soliditas antara TNI dan Polri.
Ia mengecam keras insiden yang bermula ketika Bripka CS menolak membayar tagihan minuman sebesar Rp3,3 juta.
Azis menuturkan, Polri harus menyikapi insiden tersebut secara tranparan dan menjatuhkan sanksi tegas kepada Bripka CS.
"Polri harus transparan dan memberikan sanksi tegas terhadap anggotanya yang melakukan hal tersebut, apalagi telah menghilangkan nyawa seseorang," kata Waketum Partai Golkar itu.
Azis berkata, insiden penembakan itu seharusnya tidak terjadi jika semua pihak terkait saling mengedepankan komunikasi yang baik dan tidak emosi.
Ia pun meminta seluruh elemen masyarakat dan pihak lain tidak terprovokasi sebelum pihak berwenang memberikan keterangan secara resmi.
"Mari kita saling menahan diri, para perwira atau komandan di wilayah masing masing dapat terus melakukan arahan, pengawasan, peringatan terhadap anggotanya untuk dapat disiplin sebagai aparat keamanan," ujarnya.
Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran meminta maaf kepada TNI atas peristiwa penembakan tiga orang di sebuah kafe di Cengkareng.
Fadil juga meminta maaf kepada masyarakat atas peristiwa penembakan ini dan berjanji menindak tegas Bripka CS.
"Sebagai Kapolda Metro Jaya atasan tersangka, saya menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat, kepada keluarga korban, dan kepada TNI AD," katanya dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya.
Berdasarkan laporan, peristiwa ini bermula ketika Bripka CS ditagih membayar minuman sebesar Rp3,3 juta. Namun yang bersangkutan tak mau membayar.
S yang bertugas sebagai keamanan menegur Bripka CS. Adu mulut antara mereka berdua tak terhindarkan. Tiba-tiba Bripka CS mengeluarkan senjata api dan langsung menembakkan ketiga korban secara bergantian.
"Kemudian pelaku keluar kafe sambil menenteng senjata api di tangan kanannya dan dijemput temannya dengan menggunakan mobil dan pelaku sudah diamankan di Polsek Kalideres Jakarta Barat," demikian laporan tersebut.
(mts/psp)