Jalan di Pamekasan Amblas Sepanjang 20 Meter Usai Hujan Deras
Jalan sepanjang 20 meter di Desa Tlontoraja, Kecamatan Pasean, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, amblas usai hujan deras. Pemerintah daerah setempat menduga itu akibat air hujan yang masuk ke rongga-rongga jalan, bukan ke saluran drainase.
Sebelumnya, pada Selasa (23/2) malam, curah hujan tinggi mengguyur di sejumlah titik di Kabupaten Pamekasan. Akibatnya salah satu akses jalan di dua kecamatan, antara Kecamatan Waru dan Pasean, retak hingga memicu jalan amblas.
Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com, pada Rabu (24/2) pagi, rongga retakan jalan sudah mulai tampak. Pengendara sepeda motor yang hendak melintas masih dapat mencari celah ke sisi bahu jalan yang kosong.
Siang hingga sore, retakan jalan tersebut semakin parah. Pengendara sepeda motor makin sulit melaluinya. Pada Jumat (26/2), lebar retakan jalan itu mencapai 60 Cm.
"Paginya ini jalan retaknya sedikit. Ternyata siang hingga sore retaknya sudah semakin parah. Kami saja untuk melaluinya sudah sulit," kata Buddin (30) salah seorang pengendara roda empat, di lokasi, Rabu (24/2).
Camat Pasean Munafi mengatakan pemerintah daerah sudah merencanakan untuk memperbaiki jalan tersebut. Beberapa hari lalu, katanya, rombongan dari forum komunikasi pimpinan daerah sudah meninjau langsung ke lokasi.
Munafi merespons tentang kondisi jalan yang sudah mulai cukup mengancam. Dari itu dipastikan rekayasa lalu lintas akan diterapkan oleh Dinas Perhubungan dan Kepolisian Sektor, bila kondisi jalan sudah kian memanjang retaknya.
Lihat juga:Kronologi Jalan Tol Cipali KM 122 Amblas |
"Kalau roda dua masih bisa mencari celah jalan, tapi kalau roda empat disarankan agar tidak melintasi," kata Munafi saat dihubungi CNNIndonesia.com, Jumat (26/2).
Menurut Munafi, amblasnya jalan diakui sudah memprihatinkan. Sebab beberapa hari ini, saat dirinya melintasi kerusakan jalan dengan kondisi retak terlihat biasa. Namun saat melintas ke esokan harinya, amblasnya jalan sekitar 60 Centimeter.
"Sebenarnya jalan itu sudah kami rencanakan untuk ditutup, hanya karena itu jalan utama, untuk sementara dibiarkan. Sebab bila putar arah mencari jalan lain, jaraknya sangat jauh," teranganya.
Sementara itu, Bupati Pamekasan Baddrut Tamam saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) didampingi sejumlah forum komunikasi pimpinan daerah, Rabu (24/2), mengatakan pihaknya sudah mengkaji kondisi jalan retak tersebut.
Dalam waktu dekat, Kepala Dinas PUPR Pamekasan Cahya Wibawa mengaku akan mengerahkan alat berat ke lokasi untuk mengeruk sebagian titik bahu dan badan jalan yang amblas.
"Kita akan mendatangkan tim ahli untuk menyonder lapisan tanah ini. Setelah dipastikan kondisi tanahnya, kemudian baru kita tangani," kata dia.
Untuk menanganinya, Cahya harus mengeruk dengan tanah untuk kemudian dipasangkan tanah dasarnya. Setelah itu, baru dilapisi aspal.
"Kemungkinan besar ini memang ada rongga di bawah. Air yang harusnya masuk ke gorong-gorong, justru masuk ke sela jalan lain di sini," ungkapnya.
(nrs/arh)