Angka positivity rate atau rasio positif harian kasus virus corona (Covid-19) mulai mengalami kenaikan kembali usai dalam sepekan terakhir menurun. Tercatat per hari ini, Minggu (28/2), angka positivity rate harian sebesar 26,2 persen.
Positivity rate merupakan persentase perhitungan dari penambahan kasus positif Covid-19 dibagi jumlah orang yang diperiksa kemudian dikali 100 persen.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan ambang batas minimal angka positivity rate kurang dari 5 persen. Di Indonesia, positivity rate dilaporkan mencapai rekor tertinggi 40,1 persen pada Kamis (18/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bila menilik data harian yang dirilis Satgas Penanganan Covid-19, tercatat per tanggal 20 Februari angka positivity rate mengalami penurunan. Rinciannya 20 Februari 25 persen; 21 Februari 24,9 persen; 23 Februari 17,58 persen; 24 Februari 14,35 persen.
Kemudian pada 25 Februari naik sedikit menjadi 16,97 persen; 26 Februari 20,7 persen; dan terakhir 28 Februari naik menjadi 26,2 persen.
Angka positivity rate pada hari ini dihitung dari penambahan kasus harian per Minggu (28/2) sebesar 5.560 dibagi dengan jumlah harian 21.219 orang yang diperiksa dikalikan 100.
Penambahan jumlah kasus pada hari ini menjadi yang terendah dalam satu minggu terakhir. Pada 22 Februari ada 10.180 kasus, 23 Februari 9.775 kasus, 24 Februari 7.533 kasus, 25 Februari 8.493 kasus, 26 Februari 8.232 kasus, dan 27 Februari 6.208 kasus.
Sedangkan penambahan kasus sembuh dilaporkan sebanyak 6.649 kasus pada hari ini, serta kasus kematian 185 kasus. Secara kumulatif sebanyak 1.334.634 orang dinyatakan terinfeksi Covid-19, dari jumlah itu 1.142.703 telah pulih, sementara 36.166 orang meninggal dunia.
![]() Infografis Daftar Warga Disuntik Vaksin Covid Tahap Dua |
Dari 5.560 kasus Covid-19 baru, tercatat lima provinsi menyumbang kasus positif Covid-19 terbanyak. Di antaranya DKI Jakarta dengan tambahan 2.098 kasus, Jawa Barat 770 kasus, Kalimantan Timur 374 kasus, Jawa Tengah 327 kasus, dan Jawa Timur 324 kasus.
Sementara lima penyumbang angka kematian tertinggi pada hari ini adalah Jawa Barat dengan 51 orang. Disusul DKI Jakarta 42 orang, Jawa Timur 29 orang, Jawa Tengah 14 orang, dan Lampung 7 orang.
Kendati positivity rate sempat melandai, namun kondisi itu menurut Epidemiolog Universitas Griffith Australia Dicky Budiman tak menjadi jaminan kasus Covid-19 di Indonesia telah terkendali.
Dicky menyoroti lonjakan angka kematian di tengah tren penurunan rasio positif harian. Menurutnya, pemerintah telah gagal mendeteksi kasus positif, sehingga masih ada ratusan kasus kematian akibat covid-19 terjadi di Indonesia setiap harinya.
"Lihat angka kematian yang masih tiga digit. Trennya juga masih tinggi. Itu menandakan kita kebobolan dalam mendeteksi kasus," kata dicky.
Selain angka kematian, Dicky khawatir bahwa penurunan positivity rate harian tempo hari lalu itu disebabkan karena jumlah pemeriksaan Covid-19 yang tak meningkat dalam kurun yang lama.
Menurutnya, kondisi itu menyebabkan akumulasi kasus positif tak terdeteksi sebetulnya bisa menyentuh angka jutaan.
"Kalau per hari gap-nya itu 100 ribuan yang tidak dites, kita bisa bayangkan berapa bulan, gap-nya sudah banyak, bisa jutaan," ujarnya.
(khr/fra)