Polisi Bakal Panggil Gus Idris soal Video Hoaks Penembakan

Polisi menyebut bakal memanggil pengasuh Pondok Pesantren Thoriqul Jannah, Malang, Idris Al Marbawy alias Gus Idris berkaitan video yang menampilkan dirinya dalam kondisi berdarah-darah dan viral di media sosial karena diduga korban penembakan.

Polda Jawa Timur sebelumnya memastikan bahwa video yang beredar terkait peristiwa penembakan itu ialah hoaks.

"Informasinya sudah dipanggil sama Polres. Masih (akan) dilakukan pemeriksaan-pemeriksaan," kata Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Gatot Repli Handoko saat dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (3/3).

Namun demikian, dia belum dapat memastikan waktu persis panggilan tersebut telah dilayangkan. Hal itu, kata dia, masih akan dikonfirmasikan lebih lanjut kepada pihak Polres Malang selaku penyidik kasus.

Gatot hanya mengatakan bahwa pemeriksaan itu akan dilakukan untuk mengklarifikasi maksud dan tujuan Gus Idris turut menyebarkan video tersebut di channel YouTube pribadinya. Meski tak dinarasikan secara gamblang bahwa Idris merupakan korban penembakan.

"Jadi intinya masih pendalaman ini," ucapnya lagi.

Sebelumnya, polisi pun tengah melakukan penyelidikan digital untuk mencari tahu siapa pihak yang pertama kali mengunggah video tersebut. Hal itu menyusul kesimpulan yang didapat mengenai video tersebut merupakan hal yang tak benar.

Ia meminta para santri di pesantren untuk tak resah, sebab faktanya Gus Idris tak terluka atau meninggal akibat ditembak oleh orang tak dikenal. Diketahui, video itu sempat beredar di media sosial dengan menampilkan Gus Idris terkapar dan bersimbah darah.

Di dalam video, insiden ini bermula saat Gus Idris dan beberapa muridnya tengah berjalan ke arah mobil. Namun sebelum sampai, terlihat ada mobil berjalan melintas, sesaat kemudian suara letusan diduga tembakan pun terdengar.

Seketika Gus Idris langsung terjatuh. Terlihat pada pakaian yang dikenakannya, terdapat noda darah di bagian dada sebelah kanan.