Polisi Dalami Unsur Pidana Video Hoaks Penembakan Gus Idris
Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) dan Kepolisian Resor (Polres) Malang tengah mendalami video hoaks yang menampilkan pengasuh Pondok Pesantren Thoriqul Jannah Malang, Idris Al Marbawy alias Gus Idris dalam kondisi berdarah-darah dan diduga jadi korban penembakan.
Polda Jawa Timur sebelumnya menggolongkan video yang viral melalui media sosial sebagai informasi bohong atau hoaks.
Pengusutan lantas dilakukan untuk menelusuri apakah penyebaran informasi hoaks melalui tayangan video itu, memenuhi unsur pidana atau tidak. Kepolisian pun akan meminta klarifikasi Gus Idris.
"Kami tengah mendalami bersama penyidik Polres Malang," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jatim, Komisaris Besar Polisi Gatot Repli Handoko, Rabu (3/3).
Yang pasti sejauh ini, lanjut Gatot, polisi menegaskan video yang memperlihatkan Gus Idris dalam kondisi berdarah-darah adalah hoaks. Saat ini, dia melanjutkan, Gus Idris dalam keadaan sehat dan tak mengalami luka.
"Video dari akun Gus Idris, yang beredar di medsos kemarin itu jelas kami nyatakan hoaks. Gus Idris tidak tertembak dan keadaan sehat-sehat saja," jelas dia lagi.
Dengan kejadian ini, Gatot pun mengimbau warganet untuk tak mudah percaya pada informasi yang didapat. Masyarakat juga diminta untuk selalu memeriksa kebenaran informasi yang beredar.
"Kami meminta kepada masyarakat untuk tidak mudah percaya dan mengecek kebenarannya dulu, dan tidak menyebarkan informasi yang salah," imbau Gatot.
Ia juga meminta para santri di pesantren untuk tak resah. Sebab faktanya, Gus Idris tidak terluka atau meninggal akibat ditembak oleh orang tak dikenal.
"Kami juga akan terus mengimbau khususnya teman-teman atau saudara-saudara kami yang ada di pesantren, bahwa sebetulnya Gus Idris tidak terluka, atau tidak meninggal karena ditembak oleh orang tidak dikenal," pungkas Gatot.
Sebelumnya, unggahan video yang menampilkan Gus Idris terkapar dan bersimbah darah itu sempat viral melalui media sosial.
Dalam rekaman video itu, insiden bermula saat Gus Idris dan beberapa muridnya tengah berjalan ke arah mobil. Namun sebelum sampai, terlihat ada mobil berjalan melintas, sesaat kemudian suara letusan diduga tembakan pun terdengar.
Seketika Gus Idris langsung terjatuh. Terlihat pada pakaian yang dikenakannya, terdapat noda darah di bagian dada sebelah kanan. Polisi pun melakukan penyelidikan digital untuk mencari tahu siapa yang pertama kali mengunggah video tersebut.