Jokowi Klaim Kasus Covid Makin Turun Tanpa Kurangi Jumlah Tes
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengklaim penurunan kasus positif Virus Corona (Covid-19) dalam beberapa hari terakhir terjadi tanpa penurunan jumlah tes swab PCR maupun antigen.
Menurutnya, penurunan kasus Covid-19 terjadi karena Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang berjalan efektif.
"Kalau kita lihat secara detail kasus harian semakin turun dan semakin turun. Tetapi sekali lagi kita tetap harus waspadai, bekerja keras agar kasus aktif Covid-19 semakin turun tanpa mengurangi testing yang dilakukan setiap harinya," kata dia dalam konpers daring, Kamis (4/3) malam.
Mengutip data harian, Jokowi menyebut penurunan kasus harian Covid-19 terjadi dalam sepekan terakhir terutama sejak Februari 2021. Angka penurunan terutama terlihat jika dibandingkan dengan kenaikan kasus sejak Januari lalu.
Menurut Jokowi, pada Januari 2021 penambahan kasus Covid-19 bisa mencapai 14 ribu kasus dalam sehari, bahkan sempat menyentuh angka 15 ribu per hari. Memasuki Februari kasus Covid-19 mulai menurun menjadi 10 ribu per hari. Terbaru pada 3 Maret, kasus positif Covid-19 hanya bertambah 6.807 orang.
"Angka-angka seperti ini kalau kita lihat secara detail kasus harian semakin turun dan semakin turun," katanya. "Alhamdulillah PPKM skala mikro di pulau Jawa dan Bali telah menunjukkan hasil," lanjut dia.
Mantan wali kota Solo itu mengatakan penurunan kasus harian sejalan dengan penurunan persentase kasus aktif. Ia menyebut kasus aktif di Indonesia bahkan lebih rendah dibanding rata-rata kasus aktif secara global.
"Kasus aktif Indonesia per 3 Maret 2021 ada di 11,11 persen. Untuk kasus aktif dunia di angka 18,85 persen, artinya kasus aktif di negara kita Indonesia lebih rendah dari rata-rata kasus aktif dunia," ujar dia.
Sementara itu, berdasarkan laporan Satgas Covid-19, jumlah orang yang diperiksa dalam satu minggu terakhir turun naik. Pada 25 Februari tercatat jumlah orang yang diperiksa sebanyak 50.019 orang. Jumlah itu turun menjadi 39.766 orang pada 26 Februari.
Kemudian berturut-turut pada 27 Februari sebanyak 31.394 orang, 28 Februari 21.229 orang, 1 Maret 18.940 orang, 2 Maret 29.990 orang, dan 3 Maret 47.582 orang.
(dhf/thr/fra)