Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) terus memperkuat sektor pertanian di masa pandemi COVID-19 terhadap pertumbuhan perekonomian nasional. Hal ini diwujudkan melalui gerakan padat karya yang digelar di kawasan integrated farming berbasis korporasi di Desa Kaling, Tasik Madu, Karanganyar, Jawa Tengah, Jumat (5/3).
Dalam kesempatan tersebut dilakukan beberapa kegiatan diantaranya pengendalian organisme pengganggu tumbuhan (OPT) serta penanganan dampak perubahan iklim dan tanam jeruk dan kelapa. SYL berharap gerakan tersebut dapat meringankan beban masyarakat di tengah pandemi.
"Gerakan padat karya ini untuk meningkatkan partisipasi masyarakat di masa pandemi COVID sehingga diharapkan dapat meringankan beban masyarakat yang terkena dampak ekonomi di masa pandemi ini. Gerakan ini meliputi pengendalian wereng batang coklat, pemeliharaan saluran air serta penanaman jeruk dan kelapa bersama Kelompok Tani," ujarnya
Lebih lanjut SYL menegaskan gerakan padat karya merupakan salah satu langkah nyata Kementan dengan melibatkan masyarakat untuk membangun sektor pertanian. Ia menjelaskan langkah ini bertujuan untuk meningkatkan produksi atau menjamin ketersediaan kebutuhan pangan yang semakin meningkat. Dengan demikian tantangan yang dihadapi masyarakat di tengah pandemi dapat teratasi.
"Bapak Presiden Jokowi selalu memerintahkan kepada menterinya untuk selalu turun ke masyarakat melakukan percepatan pembangunan. Apalagi di saat seperti ini hanya sektor pertanian yang tumbuh terhadap perekonomian nasional. Saya berharap kita tidak hanya panen padi dan jagung saja tapi kita panen juga ternak, jeruk dan tanaman lainnya dalam satu kawasan,"paparnya.
Menurutnya, pertanian Karanganyar harus menjadi lokomotif dari pertanian yang lebih bagus sehingga ke depan harus dibangun korporasi yang lebih kuat. SYL menyebut skala ekonomi pertanian perlu dibangun melalui pengembangan hulu-hilir dengan melibatkan industri pengolahan packaging yang baik hingga merencanakan pemasarannya.
"Pertanian Karanganyar sudah jalan, sekarang bagaimana ini nanti kita korporasikan dengan kuat artinya skala ekonomi per 1.000 hektare. Disini ada 5.000 hektare hamparan yang betul-betul kita intensifkan, kita tata, baik bibit, pupuk yang berimbang dan obat-obatan yang tepat," katanya.
Terkait hal ini, SYL juga mendorong penerapan mekanisasi tepat guna yang didukung keterampilan dalam penggunaannya. Hal ini bertujuan untuk membuat gerakan-gerakan pertanian lebih efesien dan efektif. Selain itu, SYL juga meminta perbankan untuk terus mendukung sektor pertanian dalam penyerapan dana Kredit Usaha Rakyat (KUR).
"KUR sudah kita manfaatkan cukup maksimal pada tahun lalu namun untuk tahun ini akan kita gulirkan lebih besar dari tahun sebelumnya sehingga para petani atau pelaku usaha tani kita dorong sebesar-besarnya untuk memanfaatkan fasilitas yang sudah disediakan," ungkapnya.
Sementara itu, Bupati Karanganyar, Juliyatmono mengatakan Karanganyar saat ini sudah melakukan ekspor berbagai komoditi pertanian ke luar negeri, salah satunya jahe yang diolah menjadi permen untuk diekspor ke Amerika.
Juliyatmono menyampaikan nantinya pihaknya juga akan mengembangkan dan menanam bantuan dari Kementan seperti jeruk, kelapa dan itik di lahan lahan yang tersedia.
"Tentu akan kami kembangkan lagi, Karanganyar menjadi sentra kelapa dunia. Kehadiran Bapak Menteri Pertanian di Kabupaten Karanganyar memberikan semangat kepada para petani yang tak terlihat sedang menghadapi COVID-19. Indonesia berkah karena penghasil padi yang luar biasa," katanya.
Di sisi lain, Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi menambahkan saat ini Kementan fokus mendorong pengembangan pola integrated farming berbasis korporasi melalui program karya. Pemerintah juga turut mendorong program tersebut melalui bantuan berupa fasilitas KUR, bibit, sarana produksi, aspek hilirisasi, serta pendampingan masif.
Lebih lanjut Suwandimengatakan alokasi bantuan Kementan tahun anggaran 2021 untuk Karanganyar sebesar Rp 9,11 miliar. Bantuan tersebut terdiri dari benih padi, benih jeruk, benih kelapa genjah, alat pra dan pasca panen, pestisida, budidaya ternak itik dan lele, pengembangan kawasan hortikultura serta bantuan untuk padat karya.
"Kita perlu upaya ekstra untuk membangun pertanian yang luar biasa. Karanganyar berhasil membuktikan petani disini hebat dan tetap semangat. Kami beri dukungan supaya petani makin semangat lagi," pungkasnya.
Sebagai informasi, dalam kegiatan tersebut turut hadir Anggota Komisi IV DPR RI , Luluk Nur Hamidah, Anggota DPD RI, Denty Eka Widi Pratiwi, Kepala Pertanian Jawa Tengah, Suryo Banendro, dan jajaran eselon satu Kementan.
(adv/adv)