Ratusan seniman dan budayawan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dijadwalkan menerima vaksinasi Covid-19 di Padepokan Seni Bagong Kussudiardja, Kasihan, Bantul, yang turut dihadiri Presiden Joko Widodo (Jokowi), Rabu (10/3).
Presiden Jokowi terpantau tiba di Padepokan Seni Bagong Kussudiardja sekitar 09.40 WIB. Setibanya, ia disambut seniman teater Butet Kartaredjasa dan Bupati Bantul Abdul Halim Muslih.
Butet, yang juga Ketua Yayasan Padepokan Seni Bagong Kussudiardja, menyatakan ada kurang lebih 500 seniman dan budayawan yang akan menerima vaksinasi. Dibagi ke dalam dua gelombang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka adalah seniman-seniman budayawan di Jogja dari berbagai lintas disiplin, ada perupa, penyair, sastrawan, penari, pemusik, yang tradisional ketoprak, dalang, yang muda sampai yang sepuh," ujar Butet saat dijumpai di Padepokan Seni Bagong Kussudiardja, Kasihan, Bantul, Rabu.
Kata Butet, mereka yang berpartisipasi dalam penerimaan vaksin hari ini adalah Djoko Pekik, Kartika Affandi, Ashadi Siregar, Sal Murgiyanto, serta Romo Sindhunata.
Kemudian, Hanung Bramantyo, Juki 'Kill The DJ', Agus Noor, Ugo Untoro, Putu Sutawijaya.
"Saya senang sekali kawan-kawan seniman mau disuntik vaksin, itu menandakan kawan-kawan solider pada semangat kemanusiaan untuk menyelamatkan kehidupan bersama. Itu yang terpenting," tegas dia.
Kuota vaksinasi sebanyak 500 jiwa ini, lanjut kakak mendiang Djaduk Ferianto itu, tentunya belum menjangkau seluruh seniman dan budayawan di DIY. Selain itu Padepokan Seni Bagong Kussudiardja tidak akan muat menampung lebih dari itu.
Maka dari itu, mereka yang belum terdaftar bakal mengikuti program vaksinasi selanjutnya di puskesmas atau rumah sakit.
Bagi Butet, vaksinasi di samping demi kepentingan keselamatan bersama, turut membawa asa bagi dunia seni yang mati suri selama pandemi Corona.
Butet mengaku sudah setahun ini dirinya belum kembali ke panggung teater. Demikian pula seniman di bidang lainnya yang sampai detik ini masih harus bersabar ketimbang menyalahi aturan protokol kesehatan.
"Yang nonton juga nggak ada. Jadi, lumpuh. Tapi kita harus tetap bangkit dan berkarya karena kita seniman. Pelukis tetap melukis, pematung tetap mematung, pemain film sebisanya main film. Cuma masalahnya nggak ada jobnya," tuturnya setengah berkelakar.
Harapannya, vaksinasi bagi seniman ini jadi motivasi buat para tenaga kesehatan serta masyarakat luas.
"Ini hendaknya jadi dorongan kepada tenaga kesehatan untuk semangat membantu menyelamatkan kehidupan. Dorongan kepada kawan-kawan yang penakut, takut disuntik. Lha wong yang sepuh-sepuh saja disuntik, masa yg muda-muda ngeper sama jarum suntik," pungkasnya.
Sementara, Seniman Tari Didik Nini Thowok yang ditemui di lokasi sama turut berharap banyak terhadap program vaksinasi ini. Menjadi salah seorang paling terdampak pandemi, Ia mengalami sepi job setahun belakangan.
Beberapa mencoba bertahan hidup, memutar otak dengan cara merambah ke konten YouTube. Sementara yang konvensional kondisinya memprihatinkan.
"Saya ngalami tahun ini nggak ada show sama sekali. Batal semua. Padahal saya punya tanggung jawab gitu lah," ungkapnya.
Oleh karena itu Didi memandang betapa pentingnya vaksinasi bagi para seniman ini.
"Dengan vaksin ini mengurangi mudah-mudahan tidak terpapar Corona. Terutama yang sepuh, lansia punya penyakit bawaan risiko tinggi. Mudah-mudahan dengan vaksin ini bisa membantu mereka lebih aman," tandasnya.
(kum/gil)