Fenomena hujan es mengguyur kawasan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Rabu (10/3) sore.
Diketahui, turunnya hujan es tersebut disertai angin kencang yang menumbangkan sejumlah pohon.
Manajer Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul, Aka Lukluk Firmansyah melaporkan, hujan es terpantau turun kurang lebih pukul 15.15 WIB.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk daerah yang sudah melapor adalah (Kecamatan) Sewon, Kasihan, dan Banguntapan," ujar Aka lewat laporannya.
Meskipun demikian, hujan es Bantul itu tak berlangsung lama. Selain itu butiran yang turun tidak terlalu besar ukurannya.
Aka mengimbau masyarakat untuk mewaspadai hujan disertai angin kencang. Sebab dampak hujan disertai angin kencang adalah pohon tumbang.
Kendati, Aka mengimbau masyarakat agar tak menurunkan kewaspadaannya.
"Waspadai hujan dan angin kencang, karena bisa berdampak pada pohon tumbang. Waspadai lokasi baliho yang rawan terhempas angin," tutupnya.
Terpisah, Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta Reni Kraningtyas menyebut fenomena hujan es hari ini juga terjadi di Kota Yogyakarta.
Beberapa di antaranya yakni di Kecamatan Mergangsan, Kotagede, Umbulharjo, dan Gedongtengen.
"Hujan es terjadi karena adanya pengangkatan massa udara yang hangat, lembab, dan labil ke atmosfer dan pemanasan sinar matahari yang intensif dari pagi sampai dengan siang hari," terang Reni dalam keterangannya.
Kondensasi itu, kata dia, setelahnya membentuk titik-titik air yang terlihat sebagai awan konveksi, yaitu awan Cumulonimbus (Cb).
Saking kuatnya energi dorongan ke atas saat proses konveksi, maka puncak awan sangat tinggi hingga sampai freezing level. Sehingga, titik-titik air menjadi kristal-kristal es saat berada di lapisan titik beku (freezing level).
"Saat awan sudah masak dan tidak mampu menahan berat uap air, terjadi hujan lebat disertai es. Es yang turun ini bergesekan dengan udara sehingga mencair dan ketika sampai permukaan tanah ukurannya lebih kecil," pungkasnya.