BIN Patroli Hoaks di Medsos, Sempat Datangi Kediaman Pelaku
Badan Intelijen Negara (BIN) melakukan patroli ujaran kebencian dan hoaks di media sosial. Patroli juga disertai upaya penindakan terhadap penyebar konten negatif berupa teguran dan peringatan.
Juru Bicara BIN Wawan Purwanto mengatakan patroli dilakukan setiap waktu guna menjaga ruang digital dari ujaran kebencian dan hoaks.
"BIN aktif melaksanakan patroli siber 24 jam guna menangkal konten-konten negatif yang merugikan kepentingan publik dan menciptakan instabilitas sosial politik di Indonesia," kata Wawan dalam webinar "Menyikapi Perubahan Undang-undang ITE", Rabu (10/3).
Wawan menyampaikan BIN turun tangan memantau perkembangan medsos karena berpotensi mengganggu keamanan. Ia bahkan menyebut sejumlah kerusuhan di dunia nyata dimulai dari ujaran kebencian di medsos.
Selama patroli, BIN juga melakukan tindakan kepada penyebar ujaran kebencian. Mereka memberi peringatan kepada pengguna media sosial yang melanggar hukum.
"Kami dalam patroli menyampaikan peringatan-peringatan kepada para pengguna. Bagi mereka yang kebetulan kebablasan, kami terus ingatkan," ujarnya.
Wawan menyebut pihaknya juga beberapa kali mendatangi pelaku ujaran kebencian di medsos. BIN pernah mendatangi kediaman pelaku yang ternyata anak dengan kebutuhan khusus.
"Kami sampaikan kepada orang tuanya, 'Bapak, Ibu, mohon maaf putra-putri Bapak seperti ini di medsos dan ini menimbulkan keresahan dan ada sanksi pidana. Tapi karena kami melihat sesuatu dan ada kekurangan dari anak Bapak-Ibu, mohon dibimbing," ujar Wawan.
Sebelumnya, patroli di media sosial juga dilakukan kepolisian. Unit bernama Virtual Police diterjunkan untuk mengamankan keamanan dan ketertiban masyarakat di media sosial.
Mereka memantau informasi yang beredar dengan berpedoman pada UU ITE. Unit ini akan memberi peringatan lewat pesan singkat jika menemukan pelanggaran.
"Melalui Virtual Police, kepolisian memberikan edukasi dan pemberitahuan bahwa apa yang ditulis ada melanggar pidana, mohon jangan ditulis kembali dan dihapus," kata Kadiv Humas Polri Inspektur Jenderal Argo Yuwono kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (24/2).