Kecelakaan bus masuk ke jurang di Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, diduga diakibatkan oleh rem yang tidak berfungsi atau blong.
Informasi sementara itu diperoleh dari kesaksian seorang penumpang yang selamat dalam kejadian itu, Hafid Alfariz.
"Saya kaget, remnya blong," kata Hafid di Puskesmas Wado, seperti dikutip Antara, Kamis (11/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hafid mengatakan bus yang dia tumpang itu disewa untuk pariwisata rombongan sekolahnya yang melaksanakan kegiatan studi wisata serta berziarah.
"Habis 'study tour' dari Pangandaran. Iya, habis ziarah juga dari Cibiuk dan Pamijahan," kata dia.
Hafid dilarikan ke puskesmas karena mengalami luka-luka akibat kecelakaan tersebut.
Sampai saat ini anggota tim Pencarian dan Penyelamatan (SAR) Jawa Barat mengevakuasi 22 jenazah dari lokasi kejadian.
Di samping itu tercatat ada tercatat ada 15 penumpang korban luka ringan dan 13 penumpang luka berat.
Bus pariwisata PO Sri Padma Kencana dengan nomor polisi T 7591 TB yang terperosok sekitar 20 meter ke dalam jurang di sekitar Jalan Raya Sumedang-Cibereum.
Lokasi kecelakaan merupakan jalan menurun panjang dengan bahu jalan yang berdekatan dengan jurang. Bus itu terperosok dengan keadaan terbalik.
Diduga bus berkapasitas 62 orang yang ditumpangi rombongan peziarah dari sebuah sekolah itu melaju dari arah Malangbong, Kabupaten Garut ke arah Sumedang. Di lokasi kejadian dengan jalan menurun, bus itu oleng lalu terperosok ke jurang.
Di bawah jurang tersebut pun ada rumah pemukiman warga. Namun, tidak ada penduduk atau pengguna jalan lain yang ikut menjadi korban dalam kejadian itu.
Jalan itu merupakan akses penghubung antara Kabupaten Garut dan Kabupaten Sumedang. Wado merupakan kecamatan di kawasan selatan Sumedang.
(antara/ayp)