BPBD Jabar Siapkan 2 Opsi Relokasi Korban Longsor Sumedang

CNN Indonesia
Kamis, 04 Feb 2021 05:35 WIB
BPBD Jawa Barat menawarkan dua opsi relokasi bagi warga terdampak longsor Sumedang, yakni pemindahan terpusat atau relokasi di perumahan dekat lokasi bencana.
Tim SAR Gabungan saat mencari korban tanah longsor di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Senin (11/1/2021). (Foto: ANTARA FOTO/NOVRIAN ARBI)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Jawa Barat, Dani Ramdani mengatakan timnya menyiapkan dua opsi untuk relokasi warga korban bencana tanah longsor di Sumedang.

Dani menjelaskan, opsi pertama adalah membangun rumah warga secara terpusat yang lokasinya agak jauh dari tempat kejadian bencana.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun ada beberapa kendala untuk opsi tersebut. Doni mengungkapkan, butuh biaya yang cukup besar senilai Rp57 miliar karena masih harus membebaskan lahan dan melakukan pembangunan dari awal.

"Ada dua opsi, pertama terpusat, lokasinya agak jauh dari tanah desa, tapi harus ada pembebasan lahan dalam arti ganti tanah, butuh waktu penyiapan seperti fasilitas umum, dan dananya Rp57 miliar," terang Doni dalam diskusi 'Tanah Longsor di Sumedang' yang dilangsungkan secara virtual, Rabu (3/2).

Opsi kedua adalah merelokasi para korban tanah longsor di perumahan di dekat lokasi terjadinya bencana.

Menurut Doni, opsi ke-dua tersebut lebih praktis lantaran cukup dengan membangun rumah-rumah untuk warga. Selain itu, fasilitas umum seperti air dan listrik pun sudah tersedia.

"Alternatif kedua, ada perumahan el-Hago, kavling-kavlingnya sudah siap, jadi nanti tidak perlu ada pembebasan lahan, air-listrik sudah ada, dan lebih murah [biayanya] Rp19 miliar," ucap Doni.

Disamping itu dalam survei kepada warga terdampak longsor Sumedang, menurut Doni, relokasi ke perumahan lebih diminati oleh para warga.

Hal itu dikarenakan banyak dari warga terdampak merupakan pekerja di wilayah Rancaekek--lokasi yang berdekatan dengan perumahan tersebut.

"Persoalannya adalah biasanya dari pusat, bantuan untuk relokasi itu harus membangun baru. Jadi kalau kita disodorkan alternatif, gimana kalau di perumahan saja. Barangkali BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) bisa mempertimbangkan untuk relokasi itu tidak harus di tanah baru," tutur Doni.

Tim SAR Gabungan melakukan pencarian korban tanah longsor di Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Senin (11/1/2021). Pada hari ketiga, Tim SAR gabungan TNI Polri masih mencari sedikitnya 26 korban hilang yang terdata akibat bencana tanah longsor yang terjadi pada Sabtu (9/1) lalu. ANTARA FOTO/Novrian Arbi/rwa.Tim SAR Gabungan melakukan pencarian korban tanah longsor di Sumedang, Jawa Barat, Senin (11/1/2021). (Foto: ANTARA FOTO/NOVRIAN ARBI)

Lebih lanjut, Doni juga menyampaikan bahwa kedua opsi tersebut telah melewati kajian komprehensif terkait keamanan dari bencana longsor.

"Itu sudah dalam kajian komprehensif, aspek keamanan lahan sudah disetujui, perizinan juga sudah lengkap," tutur dia lagi.

Bencana tanah longsor di Desa Cihanjuang, Sumedang mengakibatkan 26 unit rumah mengalami rusak berat dan 40 orang meninggal.

Data BPBD Jawa Barat mencatat sebanyak 314 KK (Kepala Keluarga) terdampak sehingga menyebabkan 1.126 orang terpaksa mengungsi akibat bencana yang terjadi pada 9 Januari lalu tersebut.

Bulan pertama di Tahun 2021, Indonesia dihantam bencana: Dari Aceh hingga Papua; dari rentetan gempa, erupsi gunung, hingga banjir.Bulan pertama di Tahun 2021, Indonesia dihantam bencana: Dari Aceh hingga Papua; dari rentetan gempa, erupsi gunung, hingga banjir. (CNN Indonesia/Timothy Loen)
(mln/nma)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER