Ketua KPK Singgung Hawa Nafsu dan Ketamakan di Hari Nyepi

CNN Indonesia
Minggu, 14 Mar 2021 16:30 WIB
Ketua KPK Firli Bahuri mengatakan esensi dari suasana Nyepi merupakan bentuk pengendalian hawa nafsu yang membangkitkan ketamakan dari sisi kelam manusia.
Ketua KPK Firli Bahuri. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri menyinggung hawa nafsu serta ketamakan di Hari Raya Nyepi Caka 1943. Pernyataan itu ia sampaikan berkenaan dengan perayaan Raya Nyepi yang jatuh pada Minggu (14/3).

Ia mengatakan suasana Nyepi merupakan bentuk pengendalian hawa nafsu yang membangkitkan ketamakan dari sisi kelam manusia.

"Esensi dari Nyepi dan Catur Bratha adalah bagaimana kita dapat mengendalikan hawa nafsu yang membangkitkan ketamakan sisi kelam manusia," ujar Firli melalui keterangan tertulis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut ia menjelaskan pesan pengendalian hawa nafsu dan ketamakan tidak hanya disampaikan oleh agama Hindu. Namun juga pada agama Islam, Kristen, Buddha dan aliran kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

Menurutnya korupsi dan perilaku koruptif merupakan salah satu turunan dari hawa nafsu dan ketamakan. Hal ini memiliki dampak destruktif yang dapat menghancurkan tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara.

Firli mengatakan banyak contoh negara yang hancur karena korupsi, apalagi kejahatan kemanusiaan tersebut dibiarkan tumbuh subur dan menjadi budaya sehingga merusak hampir seluruh tatanan dan tata kelola bernegara bangsa itu.

"Kita semua tentunya sependapat bahwa kendala terbesar negeri ini untuk menjadi bangsa yang besar adalah masih merajarelanya korupsi," katanya.

Namun begitu, kata dia tidak sedikit yang masih beranggapan korupsi merupakan hal biasa, sehingga menjadi kebiasaan di negara ini.

Firli mengatakan tentu cara pandang dan pemahaman tersebut dianggap sangat keliru dan harus diubah. Salah satunya dengan memaknai esensi Nyepi dan Catur Bratha dalam setiap individu dan seluruh eksponen bangsa, agar Indonesia dapat segera terlepas dari gurita korupsi.

Jika dicermati secara utuh, menurut Firli esensi Nyepi sebagai salah satu bentuk pendidikan untuk membangun karakter, integritas dan semangat anti korupsi. Hal ini mengingat persoalan korupsi adalah hilangnya integritas, karakter serta nilai-nilai antikorupsi.

Di samping itu ia mengimbau untuk menjadikan Nyepi sebagai sarana introspeksi diri untuk meneguhkan nilai-nilai dan semangat anti korupsi.

"Mari kita jadikan sebagai sarana introspeksi diri untuk meneguhkan nilai-nilai dan semangat anti korupsi," tutupnya.

(can/ugo)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER