Holding BUMN Kesehatan yang terdiri dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kementerian Kesehatan, Pemerintah Provisi (Pemprov) DKI Jakarta, dan Indonesia Healthcare Corporation membuahkan Sentra Vaksinasi Bersama BUMN yang bertujuan mendukung kelancaran program vaksinasi Covid=19.
Di tahap awal, Sentra Vaksinasi Bersama digelar di Istora, Senayan, dan dibuka pada Senin (8/3) dengan sasaran kalangan lansia dan pelayan publik. Kini kesempatan juga dibuka bagi pra lansia di luar KTP DKI Jakarta.
Pendaftaran dapat dilakukan lewat Loket.com mulai Selasa (16/3). Sistem daring sengaja dipilih agar proses vaksinasi para lansia yang memiliki KTP non-DKI Jakarta dapat dipantau secara efektif dan efisien. Selain itu, penumpukan dan kerumunan di lokasi Sentra Vaksinasi Bersama BUMN bisa dikurangi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketua Satgas Sentra Vaksinasi BUMN sekaligus Koordinator PMO Komunikasi Publik Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) Arya Sinulingga menjelaskan, program vaksinasi di Sentra Vaksinasi Bersama yang dibuka setiap hari dari pukul 08.00 hingga 16.00 WIB akan berlangsung hingga Mei mendatang. Untuk lansia yang memiliki KTP non-DKI Jakarta, hanya ada satu persyaratan yang harus dipenuhi untuk mendapat layanan vaksinasi.
"Syaratnya adalah wajib membawa Surat Keterangan Domisili di wilayah DKI Jakarta," katanya.
Arya mengingatkan, lansia hanya perlu melakukan satu kali pendaftaran untuk mendapat satu tiket. Setelah mengisi formulir secara online, pendaftar akan mendapat e-voucher yang berisi informasi jadwal dan jam vaksinasi yang harus dipatuhi.
"Para lansia wajib membawa bukti e-voucher agar dapat diperkenankan masuk ke area Sentra Vaksinasi Bersama BUMN dan wajib hadir tepat waktu sesuai jadwal yang ada di e-voucher. Bagi mereka yang datang tanpa mendaftar atau peserta yang datang di luar jadwal tidak akan dilayani," tegas Arya.
Lebih lanjut, Arya mengimbau agar peserta memastikan diri dalam kondisi fit saat akan divaksin. Lansia yang memiliki penyakit komorbid disarankan memeriksakan diri sebelum jadwal vaksinasi, karena di Istora peserta akan menjalani screening. Jika tidak lolos screening, pemberian vaksin akan dibatalkan.
Sementara bagi peserta yang berobat rutin untuk penyakit kronis, diimbau untuk membawa surat rekomendasi vaksin dari dokter spesialis.
Program vaksinasi yang digelar dalam skala besar diyakini akan mewujudkan kekebalan kelompok. Untuk itu, semua pihak diharapkan dapat bersinergi dalam mengakselerasi program vaksinasi nasional.
"Untuk menuju terbentuknya kekebalan kelompok, selain vaksinasi perlu tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan 3M, yaitu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak," ujar Arya.
(rea)