Peran Penting Perawat Indonesia Dalam Menangani Pandemi

KPCPEN | CNN Indonesia
Rabu, 17 Mar 2021 20:38 WIB
Perawat menjadi garda terdepan penanganan Covid-19 karena berinteraksi langsung dengan pasien. ( ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko).
Jakarta, CNN Indonesia --

Perawat menjadi salah satu tulang punggung pemerintah Indonesia dalam penanganan Covid-19. Sebab perawat menjadi garda terdepan yang berinteraksi langsung dengan pasien Covid-19.

Totalitas perawat dalam menjalankan tugas penuh risiko di tengah pandemi merupakan salah satu kekuatan utama menanggulangi Covid-19 di Indonesia.

Kapusdik SDM Kesehatan Kemenkes, Dr. Sugiyanto, S.Pd, M.App.Sc tak segan menyampaikan apresiasi dan #terimakasihperawat di Hari Perawat Nasional kali ini. Karena mereka bekerja dengan profesionalitas tinggi dan penuh tanggung jawab.

"Peran perawat ini sangat krusial, kawan-kawan dokter tidak bisa bekerja sendiri tanpa dukungan kawan-kawan perawat dan kita tahu mereka bekerja sangat komprehensif," kata Suiyanto dalam Dialog Produktif bertema 'Perawat Merawat Semangat' yang diselenggarakan KPCPEN dan ditayangkan di FMB9ID_IKP, Rabu (17/3).

"Mereka bisa menjadi motivator dan pada saat awal pandemi, advokasi kawan-kawan perawat sangat luar biasa dalam mencegah timbulnya stigma negatif bagi pasien Covid-19," katanya lagi.

Sugiyanto menuturkan bagaimana kebesaran hati para perawat dalam menjalankan tugas mereka. Hal paling kentara adalah mereka mau tak mau meninggalkan keluarga di rumah demi menjalankan tugas selama masa pandemi ini.

"Para perawat ini datang barangkali harus meninggalkan keluarga, semata agar pasien tersebut cepat sembuh. Mereka ujung tombak pada masa pandemi ini," ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Harif Fadillah, Ketua Umum Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) juga memberikan apresiasi kepada para perawat yang hingga kini masih berjuang menanggulangi pandemi.

"Memang ada tantangan tersendiri saat pandemi seperti sifat penyakitnya yang mudah menular, sehingga perawat harus lebih hati-hati, waspada, serta disiplin. Jumlah pasien yang tinggi juga memberikan beban yang lebih dari biasanya," kata dia menggambarkan kondisi yang dihadapi perawat.

Dalam tugasnya, Harif menjelaskan ada pembekalan yang diberikan untuk menangani pasien Covid-19 di lapangan. Sebelum menangani pasien, perawat mendapatkan pelatihan agar terhindar dari penularan. Mereka juga mendapat pelatihan basic life support sebagai bekal.

"Jadi sebelum terjun mereka diberikan pembekalan tambahan, tidak terbatas memberi perhatian fisik, juga memberikan motivasi,
kemauan ingin sembuh, kemandirian, termasuk memberikan semangat kepada pasien," terangnya.

Hari Perawat Nasional. Foto: Dok. KPC PEN.

Harif tak lupa berpesan pada rekan-rekan perawat yang hari ini masih mengabdi menangani kasus Covid-19 agar tidak kendur semangatnya dalam melayani masyarakat. Hari Perawat Nasional ini pun jadi momentum yang baik untuk membuktikan bahwa perawat merupakan profesi yang mulia.

"Tetap bekerja secara profesional, menjaga etika yang tinggi, menjaga disiplin agar tidak tertular dan mengabdi pada negeri," katanya.

Vaksinasi Nakes

Di sisi lain, Evy Ina Sasauw, perawat RSDC Wisma Atlet, menceritakan pengalamannya di lapangan saat merawat pasien Covid-19.

"Tentunya ada rasa takut tertular, tapi kami di sini sudah dibekali protokol pemasangan alat pelindung diri (APD). Kami juga saling mendukung dan saling mengingatkan untuk istirahat yang cukup agar tidak stres, makan makanan yang sehat dan bervitamin agar tetap semangat melayani asuhan keperawatan kepada pasien," ujarnya.

Menimbang risiko yang dihadapi tenaga kesehatan, termasuk perawat di dalamnya, Pemerintah memprioritaskan program vaksinasi pertama untuk melindungi mereka dari tertular Covid-19. Dari survei internal PPNI, 82 persen perawat juga bersedia mendapatkan vaksin pertama kali.

"Di Wisma Atlet, kami mendapat fasilitas untuk divaksinasi. Awalnya memang takut, tapi antusiasme perawat dan relawan yang tinggi membuat kami bersedia mendapat vaksinasi pertama kali. Ternyata setelah divaksinasi tidak mendapat efek samping apa-apa," ucap Evy.

Tidak hanya untuk melindungi kalangan tenaga kesehatan saja, Evy juga berpesan kepada masyarakat untuk tidak takut divaksinasi Covid-19 saat tiba gilirannya nanti.

"Untuk masyarakat, jangan ragu untuk divaksinasi karena kami sendiri tenaga kesehatan khususnya di Wisma Atlet sudah menjalankan vaksinasi tanpa ada efek samping apapun," ujar Evy.

(osc)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK