Vaksinasi AstraZeneca Ditunda, ITAGI Sebut Stok Sinovac Cukup

CNN Indonesia
Kamis, 18 Mar 2021 20:56 WIB
ITAGI menyatakan pihaknya bersama BPOM masih mengkaji keamanan dari vaksin AstraZeneca sebelum digunakan ke masyarakat.
ITAGI mengatakan vaksin AstraZeneca yang ditunda sementara tak ganggu program vaksinasi lantaran stok Sinovac masih cukup. Ilustrasi (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sekretaris Eksekutif Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional atau Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) Julitasari Sundoro mengatakan penundaan penggunaan vaksin AstraZeneca tak akan mengganggu program vaksinasi Covid-19.

Ia menyebut stok vaksin Sinovac saat ini masih cukup untuk digunakan ke masyarakat.

"Jadi kita bersabar dalam beberapa hari karena vaksin kita untuk saat ini masih cukup dari suplai Bio Farma Sinovac, masih cukup," kata Julitasari dalam acara daring yang diselenggarakan Forum Populi, Kamis (18/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Julitasari mengaku pihaknya dan BPOM belum mengetahui kapan keputusan penggunaan AstraZeneca akan keluar. Pihaknya pun telah mendapat pemberitahuan khusus dari EMA bahwa tak ada peningkatan kasus pembekuan darah yang berlanjut antara orang yang sudah divaksin dan tidak.

Meskipun demikian, kata Julitasari, BPOM dan ITAGI masih menunggu hasil investigasi dari negara-negara lain guna mendukung keakuratan data terkait keamanan penggunaan vaksin AstraZeneca.

"Kita penuh kehati-hatian, sambil melihat observasi dalam beberapa hari ini," ujarnya.

Lebih lanjut, Julitasari mengatakan vaksinasi melalui skema gotong royong juga akan dimulai di Indonesia. Menurutnya, vaksinasi mandiri ini akan membantu program pemerintah yang telah berjalan sejak pertengahan Januari 2021 lalu.

"Nanti akan dipenuhi vaksin gotong royong melalui perusahaan mandiri. Mereka membeli sendiri dan difasilitasi pemerintah, dan distribusinya lewat Bio Farma," ujarnya.

Sebelumnya, Kepala BPOM Penny K. Lukito menjelaskan penundaan penggunaan AstraZeneca dilakukan menyusul penangguhan penggunaan vaksin asal Inggris itu di 15 negara di Eropa. Kondisi itu terjadi usai adanya kejadian pembekuan darah.

Namun demikian, Penny menegaskan bahwa izin penggunaan darurat (EUA) vaksin AstraZeneca yang telah dikeluarkan pada 9 Maret lalu tidak dicabut.

Dia mencontohkan Badan Otoritas Obat global di Inggris, Swedia, Australia, dan Kanada yang tetap menjalankan vaksinasi walaupun telah menerima informasi kasus serius yang diduga terkait vaksin AstraZeneca.

Penny menegaskan sebanyak 1.113.600 dosis vaksin AstraZeneca yang tiba di Indonesia 8 Maret lalu itu berbeda dari golongan bets vaksin yang diduga menyebabkan insiden pembekuan darah.

Indonesia tidak kedatangan vaksin ABV5300, ABV3025, dan ABV2856 yang diduga menjadi penyebab kasus pembekuan darah itu. Meski demikian, Penny mengaku pihaknya tetap bekerja atas prinsip kehati-hatian.

Data Bio Farma per 15 Maret mencatat 12.825.590 dosis vaksin Sinovac mentah yang diolah telah terdistribusi. Ditambah 3 juta vaksin jadi, Indonesia sedikitnya sudah memiliki 15.825.590 dosis vaksin siap pakai.

Sejauh ini sekitar 6.581.388 dosis vaksin Covid-19 telah disuntikkan ke tenaga kesehatan, petugas publik, dan lansia. Dengan demikian, masih ada sekitar 9 juta dosis vaksin siap pakai yang belum disuntikkan.

(khr/fra)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER