Cegah Harga Anjlok, Mentan Minta Bulog Serap Gabah Petani

Advertorial | CNN Indonesia
Sabtu, 20 Mar 2021 00:00 WIB
Foto: Shutterstock
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo dalam meminta Perum Bulog menyerap gabah petani secara maksimal dalam masa panen raya periode Maret-April 2021. Menurutnya, ia mendapat arahan dari Menteri Koordinator Perekonomian.

"Saya mendapatkan arahan dari Menteri Koordinator Perekonomian untuk bekerja sama dengan Perum Bulog, Dan hari ini saya sudah bersurat pada Kepala Bulog untuk maksimalkan penyerapan gabah, di lokasi panen untuk menjaga harga," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (19/3/2021).

Sesuai dengan Instruksi Presiden Republik Indonesia No. 5 Tahun 2015 Tentang Kebijakan Pengadaan Gabah/Beras dan Penyaluran Beras oleh Pemerintah, Perum Bulog mendapat penugasan khusus untuk melakukan pengadaan gabah atau beras sebagai stok cadangan beras pemerintah. Pengadaan ini mengacu pada ketentuan harga pembelian pemerintah (HPP). Ketetapan HPP diberlakukan untuk menjaga harga gabah atau beras di tingkat petani tidak anjlok.

Menurutnya Kementan juga berkomitmen turut aktif menjaga harga jual gabah petani. Salah satu langkahnya adalah dengan membentuk Tim Terpadu Gerakan Serap Gabah Petani. Pembentukan tim ini dituangkan dalam surat Menteri Pertanian Nomor 28/TP.100/M/03/2021.

"Kita bantu petani semaksimalnya. Saya meminta jajaran Kementerian Pertanian untuk membentuk Tim Terpadu Gerakan Serap Gabah Petani guna menstabilkan harga gabah di tingkat petani," tegasnya.

Tim terpadu tersebut terdiri dari Kementerian Pertanian, Perum Bulog, Dinas Pertanian, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Kodim, Polres, Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi), serta Komando Strategi Penggilingan Padi (Kostraling). Tim ini akan membeli gabah di tingkat petani sesuai dengan ketentuan HPP.

Berdasarkan laporan di lapangan, tim sudah mulai bekerja, seperti di Sragen, Jawa Tengah dengan menyerap gabah petani sebanyak 17.580 ton dan di Banten sebanyak 53 ribu ton, dan di sentra-sentra produksi padi lain.

"Langkah serap gabah ini akan dilakukan di seluruh wilayah Indonesia, sehingga penurunan harga akibat panen raya bisa diantisipasi dan dapat memenuhi cadangan beras pemerintah. Semoga dengan langkah ini harga gabah tidak anjlok lagi, dan petani bisa sejahtera. Itulah harapan kita semua," ungkapnya.

Lebih lanjut Syahrul mengatakan dirinya akan fokus mengawal produksi dan peningkatan kesejahteraan petani serta tidak masuk pada isu impor.

(adv/adv)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK