Interval Vaksin Jadi 28 Hari, RK Sebut yang Penting Divaksin

CNN Indonesia
Selasa, 23 Mar 2021 14:00 WIB
Gubernur Jabar Ridwan Kamil menyebut perubahan interval vaksinasi terkait dengan perkembangan antibodi vaksin.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil (kanan) menyebut perubahan jeda waktu vaksinasi pertama dan kedua terkait dengan antibodi. (Foto: CNN Indonesia/Andry Novelino)
Bandung, CNN Indonesia --

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta warga mengikuti aturan baru soal interval atau jeda pemberian vaksin Corona dosis pertama ke dosis kedua pada usia 18-59 tahun.

Menurutnya, yang terpenting warga sudah menjalani vaksinasi.

Sebelumnya, interval ditetapkan 0-14 hari namun. Kini, Kemenkes memperpanjang intervalnya hingga sama dengan untuk lansia, yakni 28 hari.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ikuti saja sesuai panggilan itu pasti keputusan medis. Jadi revisi-revisi itu warga jangan bingung, jadi keputusan perubahan itu sudah dipikirkan," kata politikus yang akrab dipanggil Kang Emil ini, di Bandung, Selasa (23/3) dikutip dari Antara.

Kang Emil menuturkan vaksin virus corona yang digunakan oleh Indonesia beragam jenisnya sehingga antibodi yang akan dihasilkan berbeda-beda.

"Ada yang tumbuh 14 hari sudah ada, ada yang tumbuhnya 28 hari juga ada. Contoh akan ada perintah dari WHO disuntiknya tiga kali untuk vaksin-vaksin tertentu itu namanya booster, dua kali antibodinya ada, tapi supaya panjang ada suntikan ketiga," kata dia.

"Satu tahun setelahnya ada wacana di dunia, ada teori begitu. Ya jadi jangan kaget kalau ada perubahan, yang penting divaksinnya. Karena tidak mungkin pemerintah memutuskan hal yang tidak ilmiah," kata dia.

Sebelumnya, perubahan interval vaksin tercantum dalam Surat Edaran Kementerian Kesehatan Nomor HK.02.02/I/653/2021 terkait Optimalisasi Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19, ditandatangani oleh Plt Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, Maxi Rein Rondonuwu, pada 15 Maret 2021.

Kabar tersebut sempat membuat bingung warga, karena ada warga yang mendapatkan informasi tersebut dan ada yang tidak.

Ditemui sehari sebelumnya, Ridwan Kamil mengklaim kecepatan penyuntikan vaksin Covid-19 di wilayah Jabar naik dua kali lipat, dari 22 ribu per hari menjadi 50 ribu per hari.

"Kecepatan vaksinasi di Jabar dua kali lipat, sehingga kita memutuskan vaksinasi harus maksimal dengan membuat sentra vaksinasi seperti di Arcamanik dan gedung-gedung lain," kata dia, di Puskesmas Garuda, Kota Bandung, Senin (22/3).

Meski mengalami peningkatan, pihakya akan terus meningkatkan cakupan vaksinasi hingga 150 ribu per hari. Hal itu dilakukan agar vaksinasi tahap II dengan sasaran lansia dan petugas publik dapat selesai pada akhir Juni 2021.

"Idealnya 150 ribu dosis per hari. Jadi, kami lagi memperbanyak gedung-gedung pertemuan untuk dikonversi sebagai tempat pelayanan vaksinasi secara massal," ujarnya.

"Karena kalau mengandalkan Puskesmas akan sulit. Misal Puskesmas Garuda, hanya 60 orang per hari. Maka kerja keras kami sekarang adalah mencari gedung-gedung," cetus mantan Wali Kota Bandung itu.

(hyg/antara/arh)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER