Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito merespons usulan menggandeng Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab sebagai tokoh pemengaruh (influencer) vaksin Covid-19.
Wiku mengatakan pemerintah sudah bekerja sama dengan sejumlah tokoh agama. Dia mencontohkan penyuntikan vaksin AstraZaneca di Jawa Timur.
"Saat ini, sudah berjalan cukup baik, termasuk penggunaan vaksin AstraZaneca dalam program vaksinasi nasional yang dilakukan di Sidoarjo, Jawa timur kepada para pekerja publik, tokoh agama, dan atlet," kata Wiku dalam jumpa pers daring, Selasa (23/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wiku menyampaikan pemerintah telah menggandeng influencer dari berbagai kalangan untuk sosialisasi vaksinasi. Ia mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat selama ini.
Dalam kesempatan itu, Wiku juga merespons isu kandungan tripsin babi dalam AstraZaneca. Isu itu jadi bahasan hangat karena memengaruhi kehalalan vaksin produksi Inggris tersebut.
Menurut Wiku, AstraZaneca tak mengandung tripsin. Sebab tripsin hanya digunakan dalam proses pengembangan vaksin.
"Masyarakat perlu mengetahui bahwa tripsin yang digunakan ini sebagai katalisator dalam pengembangan vaksin dan tidak menjadi kandungan secara langsung di dalam produk vaksin," ujar Wiku.
Sebelumnya, MUI menyatakan vaksin Covid-19 AstraZaneca mengandung babi. MUI pun menerbitkan fatwa haram vaksin AstraZaneca.
Fatwa itu jadi sorotan publik, terutama umat Islam. Merespons hal tersebut, Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengusulkan agar pemerintah melibatkan Rizieq Shihab untuk ikut menyosialiasikan vaksin.
"Saya mengusulkan Habib Rizieq Shihab pun kalau perlu jadi influencer vaksinasi, karena ini supaya orang tidak melihat ini isu politik, tapi ini isu bersama," kata Burhanuddin dalam jumpa pers daring, Minggu (21/3).
(dhf/pmg)