Enam orang peserta Kongres XXXI Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang diduga berbuat ricuh hingga kini masih diamankan pihak kepolisian. Mereka ditangkap usai melakukan perusakan kaca dan pelemparan kursi di gedung Islamic Centre, Surabaya.
Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta mengatakan, aparat kepolisian kini menunggu komunikasi dari pihak pimpinan HMI dan Badan Koordinasi (Badko), yang membawahi para kader tersebut.
"Untuk proses selanjutnya nanti kami menunggu dari pihak pimpinan yang baru HMI, maupun badko masing-masing, bisa berkoordinasi terkait dengan adek-adek yang enam orang itu," kata Nico di lokasi kongres, Kamis (25/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski enam orang itu tengah ditahan, Nico menganggap kasus ini merupakan permasalahan kecil dan dapat dibicarakan bersama.
"Kami akan menunggu bagaimana kelanjutan pimpinan badkonya, silakan berkoordinasi, kami terbuka karena permasalahan ini kan, permasalahan kecil," ucapnya.
Sebelumnya, situasi Kongres XXXI Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dilaporkan ricuh, Selasa (23/3) malam. Sejumlah peserta kongres mengamuk, akibatnya pintu kaca Gedung Islamic Centre pecah.
Hal itu diungkapkan oleh Ketua Umum Badko HMI Jawa Timur Yogi Pratama. Ia menyebut sejumlah peserta kongres yang mengamuk itu, tak terima lantaran usulannya tak diakomodir oleh mayoritas peserta kongres.
"Iya ada yang pecah itu. Lemparan dari dalam. Biasa mereka memaksakan kehendak, yang kehendaknya tidak bisa diikuti mayoritas pemilik suara di dalam. Melakukan tindakan yang tidak dikehendaki," ucap Yogi, kepada CNNIndonesia.com.
Akibat kejadian ini Kepolisian Daerah Jawa Timur, mengamankan enam peserta. Mereka diduga telah melakukan pelemparan kursi hingga mengakibatkan kaca di gedung kongres pecah.
Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta mengatakan keenam orang itu diamankan, berdasarkan permintaan oleh pihak panitia kongres HMI sendiri. Keenamnya kini tengah diperiksa.
"Ada miskomunikasi di antara mereka, kemudian ada yang membanting kursi, ini atas permintaan panitia, kami amankan enam orang dan sekarang masih dalam pemeriksaan," kata Nico di lokasi kongres, Rabu (24/3) pagi.
(frd/pmg)