Upaya Kementan Ajak Anak Muda Terjun ke Dunia Tani

Advertorial | CNN Indonesia
Sabtu, 27 Mar 2021 00:00 WIB
Foto: Dok. Kementan
Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Biro Humas dan Informasi Publik menggelar Tani On Stage (TOS) bertema Pemanfaatan Inovasi Alat dan Mesin Pertanian di Era Pertanian Modern.

Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Kuntoro Boga Andri mengatakan acara tersebut digelar untuk membahas mekanisasi yang telah dilakukan Kementan untuk mengembangkan sektor pertanian di seluruh Indonesia menjadi lebih modern.

"Karena itu, saya ingin hari ini kita sama-sama mengulas apa saja yang sudah kita lakukan. Kemudian inovasi apa yang juga sudah kita terapkan. Saya pikir pertanian Indonesia sejak beberapa tahun ini terus mengalami perkembangan yang jauh lebih baik," ujar Kuntoro dalam keterangan tertulis, Jumat (26/3/2021).

Kuntoro mengatakan saat ini menarik minat generasi muda untuk terjun ke dunia pertanian menjadi hal terpenting. Pasalnya, sektor pertanian harus menjadi perhatian bersama karena merupakan masa depan bangsa.

"Saya berharap diskusi ini memantik ide-ide kreatif dan semangat yang tinggi dalam membangun sektor pertanian masa depan," katanya.

Di sisi lain, Pengawas Alat Mesin Pertanian Madya dan Koordinator Kelompok Pendaftaran Pengawasan Peredaranan Alsintan, Sri Hantoro mengatakan mekanisasi menjadi hal yang perlu diterapkan saat ini. Adapun hal ini dilakukan untuk mengantisiapsi kemungkinan adanya penyusutan jumlah petani desa yang beralih profesi menjadi pekerja kota.

"Mekanisasi perlu kita terapkan karena jumlah petani di desa menurun. Karena itu, kita ingin anak muda terjun bertani dengan menggunakan mekanisasi. Kami selalu sampaikan bahwa sektor pertanian sudah melangkah lebih jauh dengan berbagai alat canggih," jelasnya.

Hantoro mengungkapkan pendistribusian Alsintan secara masif sudah dilakukan sejak 2014. Saat itu, Kementan bersama pemerintah daerah melakukan sosialisasi dan pendampingan langsung kepada para petani.

"2014 sudah masif, tapi sekarang lebih masif lagi. Bahkan alsintan yang didistribusikan sudah beragam dan dapat digunakan dalam kondisi dan tantangan yang dihadapi," katanya.

Sementara itu, Koordinator Kepala Bidang Kerjasama dan Pendayagunaan Hasil Penelitian dan Rekayasa Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian, Harsono mengatakan saat ini pihaknya tengah mengembangkan kecanggihan Alsintan yang terhubung langsung dengan sentuhan aplikasi pada smartphone.

"Kita mengembangkan robot tanam dan kebun sedap malam yang semuanya terhubung dengan teknologi. Bahkan kita sedang mengembangkan penggunaan aplikasi untuk membuka dan menutup pintu irigasi," paparnya.

Lebih lanjut ia menyampaikan sejauh ini mekanisasi tersebut telah berhasil diterapkan di sejumlah lokasi areal tanam baru seperti pada program lumbung pangan di Kalimantan Tengah, serta yang ada di Sumatera Utara.

Harsono mengatakan sebanyak 80 persen dari kedua areal pangan nasional itu telah menggunakan teknologi informasi dan mekanisasi.

"Mekanisasi mendukung perkembangan food estate, sehingga produksi yang dilakukan lebih cepat, lebih efektif dan lebih efisien. Misalnya, di sana sudah menggunakan drone penyebar benih, alat tanam kentang, kemudian kita juga kembangkan alat tanam padi jagung untuk food estate di Kalimantan Tengah," pungkasnya.

Sebagai informasi, acara tersebut digelar di halaman Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian Balitbangtan, Situ Gadung, Tangerang dan dihadiri oleh mahasiswa Kampus Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia (PEPI). Acara juga dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan dan dapat diikuti melalui daring.

(adv/adv)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK