Menteri BUMN Khawatir Bom Katedral Ganggu Vaksinasi Covid-19

CNN Indonesia
Minggu, 28 Mar 2021 19:19 WIB
Menteri BUMN Erick Tohir meminta pelbagai pihak menahan diri menyikapi teror di Makassar, mengingat saat ini Indonesia masih berjuang melawan pandemi Covid-19.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (Menteri BUMN), Erick Thohir. (Foto: ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mengungkapkan kekhawatiran bahwa insiden ledakan bom di Gereja Katedral Makassar pada Minggu (28/3) pagi berpotensi mengganggu program vaksinasi Covid-19.

Utamanya, lanjut dia, di wilayah sekitar lokasi kejadian. Erick tak menampik, kejadian itu boleh jadi menimbulkan rasa ketakutan sehingga berpengaruh pada rangkaian penyuntikan vaksin corona.

"Saat ini masih pandemi dan masyarakat serba kesulitan, apalagi ini bisa mengganggu program vaksinasi," ujar Erick di sela meninjau program Sentra Vaksinasi Bersama BUMN di Kompleks Grand City Mall Surabaya, Jawa Timur seperti dikutip Antara, Minggu (28/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Atas insiden tersebut, Erick pun menyampaikan rasa prihatinnya sekaligus meminta seluruh pihak untuk menahan diri. Mengingat saat ini Indonesia juga tengah berjuang melawan pandemi Covid-19 yang berjangkit sejak Maret 2020 silam.

"Mohon dengan hormat, pihak tertentu menahan diri karena ini benar-benar kondisi yang tak menguntungkan bangsa Indonesia. Kita masih melawan pandemi, dan ekonomi masih terus mendapat gangguan bagaimana bisa menstabilkan. Tahan diri supaya semua berjalan baik," ucap dia lagi.

Insiden yang mengakibatkan puluhan orang luka-luka itu terjadi di kompleks gereja di dekat lapangan Karebosi, tempat untuk vaksinasi Covid-19. Tapi menurut laporan Jurnalis CNN Indonesia TV Ibnu Munsir, kejadian itu tak mengganggu jalannya vaksinasi.

"Bisa dilihat lokasi vaksinasi tidak terganggu aktivitasnya akibat ledakan bom di Gereja Katedral karena lokasi vaksinasi yang terlihat ini ada sekitar 300 meter dari lokasi ledakan bom," tutur Ibnu, Minggu (28/3) siang.

Petugas kepolisian melakukan pemeriksaan di sekitar sisa-sisa ledakan dugaan bom bunuh diri di depan Gereja Katolik Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3/2021). Ledakan bom di gereja tersebut mengakibatkan dua korban tewas yang diduga pelaku bom bunuh diri serta melukai 14 orang jemaat dan petugas gereja. ANTARA FOTO/Abriawan Abhe/foc.Petugas kepolisian melakukan pemeriksaan di sekitar sisa-sisa ledakan dugaan bom bunuh diri di depan Gereja Katolik Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3/2021). (ANTARA FOTO/ABRIAWAN ABHE)

Insiden ledakan yang diduga berasal dari bom bunuh diri terjadi di sekitar Gereja Katolik Katedral di Jalan Kajaolalido, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar, Ahad, sekitar Pukul 10.28 WITA.

Lokasi ledakan yang berada di sekitar Polsek Ujung Pandang dan Polrestabes Makassar serta Kantor Balai Kota Makassar itu langsung mengundang perhatian warga dan aparat kepolisian sehingga bergerak ke lokasi kejadian.

Pada saat ledakan terjadi, umat di dalam gereja baru saja rampung melaksanakan Misa Minggu Palma.

Dilaporkan hingga sore tercatat 20 korban luka termasuk petugas gereja dan jemaat. Puluhan korban menderita luka berat, sedang dan, ringan.

Beberapa di antara korban masih menjalani perawatan medis di 3 rumah sakit. Sementara potongan tubuh yang diduga merupakan terduga pelaku masih diselidiki identitasnya.

Menko Polhukam Mahfud MD menyebut dua pelaku bom bunuh diri tewas. Saat berasi keduanya berboncengan sepeda motor dan ingin menerobos masuk ke dalam gereja.

(antara/nma)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER