Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Indramayu menyatakan saat ini kebakaran kilang minyak Pertamina Balongan Indramayu masih berlangsung. Api mulai mengecil dan pemadaman masih diupayakan.
Dia enggan berspekulasi soal penyebab kebakaran besar yang melahap kilang minyak Balongan, Indramayu, Senin (29/3) dini hari.
Meskipun, Kepala Bidang Pemadam Kebakaran Kabupaten Indramayu Joni Takarasel mengakui saat kebakaran itu terjadi hujan-petir tengah berlangsung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Seperti itu [hujan petir]. Tapi belum valid [soal kebakaran dipicu petir]. Kita belum bisa selidiki [penyebabnya]. Orang masih panas banget di lokasi, walaupun api sudah mulai kecil," kata dia, saat dihubungi, Senin (29/3) pagi.
Sebelumnya, Corporate Secretary Subholding Refining & Petrochemical PT Kilang Pertamina Internasional, Ifki Sukarya, menyebut hujan deras disertai petir terjadi saat kebakaran yang diperkirakan dimulai pada pukul 00.45 itu.
"Penyebab kebakaran belum diketahui secara pasti, namun pada saat kejadian sedang turun hujan deras disertai petir," kata dia, dalam keterangan tertulis, Senin (29/3).
Joni melanjutkan pihaknya saat ini masih berupaya melakukan pemadaman dengan mengerahkan 12 mobil pemadam dari berbagai instansi.
"Total 12 mobil," kata dia.
Sejauh ini, kata dia, kebakaran itu membuat empat orang korban luka.
"[Korban] bukan dari Damkar, sepertinya orang Pertamina. Sekarang sudah dievakuasi," tutup dia.
Diberitakan sebelumnya, Kilang minyak PT Pertamina RU VI Balongan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, terbakar pada Senin (29/3) dini hari. Api besar berkobar hebat terlihat dari jarak hingga 5 kilometer.
Dikutip dari situs Pertamina, Kilang VI Balongan adalah kilang keenam dari tujuh kilang Direktorat Pengolahan PT Pertamina (Persero).
Kegiatan bisnis utama di kilang yang mulai beroperasi pada 1994 ini ialah mengolah minyak mentah dari Duri dan Minas menjadi produk-produk BBM (Bahan Bakar Minyak), non BBM dan Petrokimia.
(arh/gil)