Puting Beliung Cimenyan Bandung: 298 Rumah Rusak, 5 Luka

CNN Indonesia
Senin, 29 Mar 2021 23:58 WIB
Angin puting beliung di Cimenyan Bandung menyebabkan 298 rumah rusak dan lima orang luka hingga pohon tumbang.
Angin puting beliung di Cimenyan Bandung menyebabkan 298 rumah rusak dan lima orang luka hingga pohon tumbang. Ilustrasi. (Foto: iStockphoto/deepspacedave)
Bandung, CNN Indonesia --

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung melaporkan sebanyak 298 rumah mengalami kerusakan akibat angin puting beliung yang menerjang tiga desa di Cimenyan, Kabupaten Bandung, Minggu (28/3).

"Kerugian material yang dialami oleh warga, yaitu 298 unit rumah, 2 fasilitas pendidikan, 1 kantor desa dan 1 masjid," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Bandung Akhmad Djohara, Senin (29/3).

Selain kerusakan, kata Akhmad, fenomena ini juga mengakibatkan 2 orang luka berat dan 3 orang luka ringan, serta pohon tumbang yang menimpa 2 unit mobil.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Merespons kejadian ini, BPBD Kabupaten Bandung menuju lokasi untuk mendata bersama aparat setempat dan mengevakuasi pohon tumbang yang menghalangi area jalan," ujar Akhmad.

BPPD mencatat ada tiga desa yang terdampak akibat hantaman angin puting beliung yaitu Desa Mekarsaluyu, Desa Ciburial dan Desa Cimenyan yang berada di Kecamatan Cimenyan. Di tiga desa tersebut angin puting beliung menghantam ratusan rumah, pohon dan tiang listrik.

Akhmad mengimbau agar masyarakat tetap waspada dalam menghadapi cuaca ekstrem di daerah setempat. Fenomena angin puting beliung dapat terjadi saat pergantian musim.

"Diimbau pula agar warga terus memantau perkembangan cuaca melalui situs resmi BMKG dan BNPB untuk mempersiapkan diri menghadapi cuaca ekstrem dan bencana lain," kata dia.

Sebelumnya, angin puting beliung terjang sejumlah pemukiman warga Desa Cimenyan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada Minggu (28/3), pukul 16.00 WIB. Fenomena ini mengakibatkan kerusakan rumah warga setempat.

Prakirawan BMKG Bandung Iid Mujtahiddin mengatakan, puting beliung bisa saja terjadi di dataran tinggi atau dataran rendah selama ada proses pertumbuhan awan Cumulonimbus.

Hal itu dimungkinkan karena perubahan fungsi lahan seperti pertanian atau permukiman sehingga proses konveksi cukup kuat untuk pembentukan awan Cumulonimbus.

"Kondisi musim saat ini kita akan memasuki periode transisi atau pancaroba sehingga fenomena puting beliung dan cuaca ekstrem bisa kerap saja terjadi," kata Iid.

Adapun salah satu syarat ada potensi puting beliung adalah keberadaan awan Cumulonimbus. Meski demikian, tidak mesti ada awan Cb akan menyebabkan puting beliung.

"Kejadian puting beliung sifatnya lokal sekali dan durasinya tidak lama. Terkadang prosesnya mulai dari tumbuh hingga proses disipasi atau peluruhan awan berupa hujan disertai angin puting beliung dalam hitungan menit, kurang lebih 40 menit," papar Iid.

(hyg/pris)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER