Buntut Eksekusi Lahan, 15 Rumah Dibakar Massa di Kupang
Lima belas rumah dibakar dan lima rumah warga dirusak massa di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Kejadian tersebut buntut dari sengketa eksekusi lahan di Desa Taloetan, Kecamatan Nekamese, Kabupaten Kupang.
Kabid Humas Polda NTT Kombes Pol. Rishian Krisna Budhiaswanto menjelaskan, pembakaran dan pengrusakan rumah warga tersebut terjadi pada Minggu (28/3) siang
Menurut Rishian, kasus tersebut berawal pada Jumat (26/3) dilakukan eksekusi lahan. "Lalu tanggal 28 Maret pihak penggugat mendapat informasi bila pihak tergugat masih membangun tenda di lahan yang telah dieksekusi", jelas Rishian saat dikonfirmasi pada Senin (29/3).
Setelah mendapat laporan tersebut pihak penggugat bersama belasan orang lainnya mendatangi lahan lalu mengusir pihak tergugat sehingga terjadi keributan dengan kubu pihak tergugat yang mengakibatkan beberapa sepeda motor pendukung tergugat dirusak.
Berselang beberapa saat, kubu yang pro terhadap tergugat yang dipimpin kepala desa dan sekretaris desa Taloetan melakukan penyerangan ke kubu penggugat.
Dalam penyerangan tersebut, rumah dari salah satu keluarga penggugat dibakar massa. "Rumah yang dibakar adalah tante dari penggugat", kata Rishian.
Selain itu, lanjut Rishian, ada beberapa kendaraan juga dirusak massa dari pendukung tergugat.
Lihat juga:AHY ke Moeldoko: Bohong Lagi, Bohong Lagi |
Akibat penyerangan tersebut, pihak penggugat yang menang dalam sengketa lahan tersebut dan mendapat penyerangan tidak terima sehingga pihak penggugat kemudian mengumpulkan massa dari wilayah lain.
Pada Minggu sore, aksi balasan pun dilakukan oleh massa dari pihak penggugat yang mendatangi tempat berkumpul massa tergugat di lahan yang telah dieksekusi.
Kemudian, terjadi aksi balasan oleh massa pendukung penggugat terhadap massa pendukung tergugat. Dalam penyerangan tersebut 15 rumah dibakar dan lima rumah warga milik pendukung tergugat dirusak massa pendukung penggugat.
Aparat kepolisian dari Polres Kupang yang mendatangi lokasi langsung mengamankan situasi dan telah mengamankan 44 orang dari kedua kubu. Saat ini, situasi sudah kondusif.
"Kedua belah pihak sudah diamankan dan telah dilakukan mediasi oleh aparat Polres Kupang dan pemerintah setempat," ujarnya.
(blo/sfr)