Demokrat Moeldoko Singgung Organisasi Radikal di Era SBY

CNN Indonesia
Selasa, 30 Mar 2021 11:25 WIB
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) beserta rombonga elite partai saat mendatangi Kemenkumham. Foto: Antara Foto/ADITYA PRADANA PUTRA
Jakarta, CNN Indonesia --

Juru Bicara Partai Demokrat hasil Kongres Luar Biasa (KLB), Muhammad Rahmad, meminta penjelasan terkait organisasi radikal tumbuh subur di era kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai Presiden keenam RI, Ketua Umum Partai Demokrat, hingga Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat.

Rahmad berharap Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan SBY yang kini menjabat sebagai Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat bisa menjelaskan hal tersebut.

"Jelaskan saja oleh AHY atau SBY ke masyarakat luas, kenapa organisasi radikal bisa tumbuh subur di Indonesia di era kepemimpinan SBY sebagai Presiden sekaligus sebagai Ketua Umum dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat," kata Rahmad kepada CNNIndonesia.com, Selasa (30/3).


Ia menyarankan AHY atau SBY tidak perlu panik, kebakaran jenggot, atau mengulang kebohongan dalam merespons pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat hasil KLB, Moeldoko, ihwal pertarungan ideologis yang kuat di tubuh partai berlambang Bintang Mercy jelang 2024.

Menurutnya, AHY dan SBY cukup menjelaskan ke publik tentang alasan organisasi tumbuh subur di era SBY sebagai Presiden keenam RI, Ketua Umum Partai Demokrat, hingga Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat.

Saat ditanya lebih lanjut, Rahmad menolak menjelaskan secara detail apakah organisasi radikal yang ia maksud tumbuh subur di era SBY itu adalah Front Pembela Islam (FPI).

"Biar SBY dan AHY yang menjelaskan organisasi apa saja yang tumbuh di era beliau," katanya.

Rahmad pun menyampaikan bahwa kelompok radikal merasa nyaman berlindung di dalam Partai Demokrat dan di balik bayang-bayang SBY.

Rahmad kembali menolak menjawab saat ditanya apakah ada kader Demokrat di bawah pimpinan AHY yang mengakomodasi organisasi radikal tersebut. Ia menyerahkan kepada SBY untuk menjelaskan hal tersebut.

"Biar Pak SBY yang menjelaskan," ucapnya.

Sebelumnya, Moeldoko bicara soal tarikan ideologis dalam tubuh Partai Demokrat. Moeldoko juga mengklaim ada pertarungan ideologis yang kuat menjelang 2024.

Menurut Moeldoko, pertarungan ideologis ini terstruktur dan mudah dikenali. Hal ini menjadi ancaman bagi cita-cita menuju Indonesia Emas 2045.

"Ada sebuah situasi khusus dalam perpolitikan nasional, yaitu telah terjadi pertarungan ideologis yang kuat menjelang 2024," kata Moeldoko dalam video yang yang diunggah di akun Instagramnya @dr_Moeldoko pada Minggu (28/3).

Ormas Radikal Marak Pasca Orde Baru


BACA HALAMAN BERIKUTNYA
HALAMAN :