Direktur BNPT Mengaku Pernah Terpapar Paham Radikal

CNN Indonesia
Selasa, 30 Mar 2021 19:38 WIB
Direktur Pencegahan BNPT Ahmad Nurwakhid mengakui pernah terpapar paham radikal hingga hendak berangkat ke Afghanistan.
Ilustrasi. Gedung BNPT. (CNNIndonesia/Rosmiyati Dewi Kandi)
Jakarta, CNN Indonesia --

Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Brigadir Jenderal Pol Ahmad Nurwakhid menceritakan bahwa dirinya sempat terpapar pemikiran radikalisme semasa hidupnya.

Ahmad menceritakan kisahnya itu saat memberikan paparan dalam sebuah diskusi webinar oleh Nahdlatul Ulama (NU) pada Selasa (30/3).

"Saya juga pernah terpapar paham radikal. Sampai saya juga mau berangkat ke Afganistan," kata Ahmad saat memberikan pemaparan di hadapan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj yang juga hadir dalam webinar tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengatakan bahwa pemikiran radikal tersebut tetap tumbuh meskipun dirinya dilahirkan di lingkungan NU. Dia mengaku dikenalkan dengan doktrin-doktrin al-wala wal-bara.

Dirinya mulai terpapar paham radikal ketika mendengar ceramah-ceramah dengan paham Saafi Wahabi di wilayah Solo saat masih menjabat sebagai kapolsek kala itu.

"Setelah saya jadi kapolsek di Solo Banjarsari kami sering mendengarkan ceramah di Al Mu'min Ruki di situlah berkenalan dengan Salafi Wahabi takfiri, akhirnya kami sering idat, sering liqo," cerita dia.

Ditambah lagi, pada era 1995-1996 saat itu pemerintah, kata dia, belum mewaspadai perkembangan kelompok terorisme di Indonesia. Aturan-aturan hukum kala itu pun masih renggang.

Barulah ketika peristiwa Bom Bali terjadi pada 2002 negara membuat Undang-undang Terorisme yang kemudian mulai membersihkan pikirannya dari paham radikal.

"Ketika terjadi bom Bali, negara baru peduli tentang radikalisme, alhamdulillah saya sudah mulai sadar, transisi sampai ketemu ideologi pengganti. Tercabutnya ideologi takfiri yang berawal dari pemahaman atau mazhab Salafi Wahabi Takfiri tadi itu akan hilang jika terganti dengan ideologi Islam yang kaffah," kata dia.

Kata dia, pemikiran-pemikiran terkait Iman Islam dan Jihad ataupun Khilafat harus terganti dengan benar. Hal itu pun, sesuai dengan usul yang disebutkan oleh Said Aqil untuk memberantas terorisme dari akarnya yakni ajaran Wahabi.

Dalam webinar itu, Said Aqil turut mengatakan bahwa ajaran Wahabi merupakan pintu masuk terorisme. Dia meminta agar pemerintah dapat membendung penyebaran paham-paham ini.

Paham Wahabisme merujuk pada ajaran Muhammad bin Abdul Wahab al-Najdi, pada abad ke-17. Berdalih hendak memurnikan ajaran Islam, penganut paham yang lebih puritan dari Salafiyah ini kerap menyebut sesama umat Islam bid'ah bahkan kafir.

(mjo/pris)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER