Sebanyak 27 warga Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul, DIY, dinyatakan positif Covid-19 usai sebelumnya sempat menjenguk salah seorang tokoh masyarakat ke kediamannya di Kelurahan Jatimulyo, Dlingo.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bantul, Sri Wahyu Joko Santosa menerangkan, serangkaian kasus ini terdeteksi ketika salah seorang tokoh masyarakat di Jatimulyo mengalami sakit. Ia lalu dijenguk sejumlah warga lain yang masih memiliki hubungan keluarga, pertengahan Maret 2021 lalu.
Warga menjenguk di rumah tokoh tersebut dan tidak bertemu langsung dengan yang bersangkutan. "Anggota keluarganya pada nengok ketemu yang menunggu (keluarga pasien)," kata pria yang karib disapa Oki tersebut, Jumat (2/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa hari kemudian, tokoh masyarakat tersebut dirujuk ke rumah sakit dan saat diperiksa lebih lanjut, ternyata pasien terpapar Covid-19 via tes Polymerase Chain Reaction (PCR). Tak berselang lama, tokoh tersebut meninggal dunia.
Sementara hasil tracing mendapati beberapa anggota keluarga dekat pasien sebagai pemilik riwayat kontak erat. Hasil pemeriksaan setelahnya menyatakan mereka terkonfirmasi Covid-19.
"Ternyata yang menunggu (keluarga dekat pasien) juga akhirnya positif," lanjut Oki.
Jangkauan tracing pun diperluas hingga ditemukan 13 orang yang terpapar virus Corona. Termasuk keluarga dekat sang tokoh masyarakat dan beberapa yang sempat menjenguk di kediaman almarhum.
Tracing tahap berikutnya kembali menyatakan 14 orang lainnya yang masih memiliki riwayat kontak dengan keluarga dekat almarhum maupun warga penjenguk, positif Covid-19.
"Ini klaster keluarga besar, di mana mereka tinggal menyebar di satu desa. Sehingga penularannya pun menyebar menjadi (total) 28 orang itu," sebutnya.
Oki menyebut saat ini proses tracing telah usai. Seluruh pasien berada dalam pendataan Puskesmas Dlingo II. Harapannya, masyarakat yang sebenarnya masih memiliki riwayat kontak untuk tidak menutup diri.
"Pesannya, agar masyarakat tidak lagi meragukan keberadaan Covid. Supaya tidak ada lagi penularan antar anggota masyarakat. Berterus terang dan bersedia untuk dilacak dan dites oleh petugas puskesmas setempat untuk mencegah penularan," tandasnya.
Terpisah, Camat Dlingo, Deni Ngajis Hartono menyebut, puluhan kasus ini tidak terkonsentrasi di Kelurahan Jatimulyo saja. Namun menyebar sesuai domisili para pasiennya, seperti di Temuwuh, Terong, dan Muntuk.
"Kita tidak menerapkan lockdown. Tapi menerapkan isolasi mandiri bagi masing-masing pasien. Kemarin ada dua pasien yang di Rumah Sakit Rajawali Citra karena tidak bisa membau, tapi sekarang sudah pulang," bebernya saat dikontak.
Imbauannya, masyarakat ke depan lebih membatasi aktivitas sosial serta secara ketat melaksanakan protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19.
(asa/kum/asa)