Selanjutnya, Densus 88 Antiteror menangkap seorang terduga teroris di Dusun Ngipik, Desa Tenggur, Kecamatan Rejotangan, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, pada Selasa (30/3). Pria berinisial NM itu dibekuk bersama istrinya, MB, saat perjalanan keluar rumah.
Densus 88 Antiteror mendapati dua pucuk senjata api pistol, berikut delapan butir peluru aktif, satu selongsong, sebilah pisau komando serta paspor di kediaman NM.
Di hari yang sama Densus 88 Antiteror menangkap dua terduga teroris di Tulungagung dan Nganjuk, Jawa Timur, yang disebut berkaitan dengan pelaku teror di Makassar. Dalam penangkapan itu, aparat mengamankan beberapa barang bukti, misalnya dua pucuk senpi rakitan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kedua terduga teroris tersebut merupakan jaringan radikal JAD dan terkait dengan pelaku bom di Makassar. Keduanya juga terindikasi berencana melakukan aksi teror atau amaliyah di wilayah Jatim.
Sementara di Makassar, Densus 88 Antiteror juga menangkap satu orang terduga teroris berinisial I (40) yang terlibat dalam aksi bom bunuh diri di depan Gereja Katedral, Makassar pada Minggu (28/3). Terduga teroris itu merupakan bagian dari jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang turut bergabung dalam kelompok Villa Mutiara, Makassar.
Masih terkait dengan aksi teror di Makassar, Densus 88 juga menangkap tiga orang saat menggerebek sebuah rumah di Perumahan Sanggar Indah, Kampung Nagrak, Desa Nagrak, Kecamatan Cangkuang, Kabupaten Bandung, Rabu (31/3). Aparat menyita senjata tajam seperti samurai dan golok, ketapel, kartu identitas, dan baju.
Selain itu, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri mengklaim telah menangkap tersangka terorisme berinisial W yang diduga merupakan otak dari bom bunuh diri oleh pasangan suami istri di depan Gereja Katedral, Makassar.
Pada Kamis (1/4), Densus 88 Antiteror mengklaim telah menangkap 32 terduga teroris pasca serangkaian aksi teror mulai dari bom Makassar hingga penyerangan Mabes Polri.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigadir Jenderal Rusdi Hartono mengatakan, 18 dari 32 orang yang ditangkap terkait dengan aksi bom bunuh diri di Makassar.
Densus 88 Antoteror juga sempat dilaporkan mengamankan seorang terduga teroris di Surabaya dan menyita sejumlah barang bukti seperti kotak amal dan buku tentang jihad. Terduga yang diamankan berinisial S, warga Simorejo Sari A, RT 04 RW 06, Kelurahan Simomulyo, Kecamatan Sukomanunggal, Surabaya. S (41) merupakan anggota Jemaah Islamiyah (JI).
Densus juga menangkap sejumlah terduga teroris di Yogyakarta dan Tuban pada Jumat (2/4). Seorang terduga teroris berinisial R-H alias A-O (42) yang diamankan di Tuban, merupakan bagian dari JAD.
Polisi juga menyita barang bukti berupa anak panah dan busurnya, buku, serta senapan angin di terduga berinisial W yang diringkus di Bantul, Yogyakarta.
Terkait teror di Mabes Polri, Densus 88 Antiteror Polri meringkus orang yang menjual senjata kepada ZA, pelaku penyerangan Mabes Polri. Dari informasi yang dihimpun, penjual senjata kepada ZA itu adalah MK alias IH. Ia ditangkap di Banda Aceh pada Kamis (1/4).
Terakhir, Densus 88 Antoteror mengamankan tiga orang warga Kabupaten Klaten, Jawa Tengah pada Jumat (2/4). Polisi juga telah melakukan penggeledahan di kediaman para terduga. Belum ada keterangan lebih lanjut terkait dengan kegiatan tersebut.
(panji/ard)