Jakarta, CNN Indonesia --
Pandemi Virus Corona (Covid-19) telah mengakibatkan 1,5 juta warga Indonesia terinfeksi. Beragam kebijakan Pemerintah untuk menanggulangi pandemi menuai kontroversi.
Dalam setahun ini warga juga tak asing diperkenalkan dengan protokol kesehatan 3M yang meliputi memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Sementara pemerintah diwajibkan melakukan upaya tes, telusur, dan tindak lanjut (3T).
Berbagai kebijakan pemerintah yang telah menuai pro dan kontra juga telah digalakkan, mulai dari pembatasan mobilitas warga hingga program vaksinasi nasional yang sudah berjalan hampir 3 bulan belakangan ini. Sementara itu, varian virus corona telah berkembang, tercatat sudah ada empat varian corona teridentifikasi di tanah air.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, pemerintah juga telah melarang mudik lebaran tahun ini. Namun, pemerintah mengizinkan salat Tarawih dan salat Idulfitri dilakukan berjamaah di masjid dengan mematuhi protokol kesehatan. Kebijakan itu lantas menuai pro dan kontra dari masyarakat.
CNNIndonesia.com telah merangkum peristiwa dan informasi perihal perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia dalam 24 jam terakhir, sebagaimana berikut.
Risau Varian Corona Eek Turunkan Kemanjuran Vaksin
Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman khawatir mutasi virus corona (Covid-19) varian E484K alias 'Eek' yang telah teridentifikasi satu kasus di Indonesia, berdampak pada penurunan efikasi alias kemanjuran vaksin covid-19 yang digunakan saat ini.
Eijkman menyebut varian asal Jepang ini mutasinya terjadi di protein spike atau yang sering disebut protein S1. Sehingga mengakibatkan reseptor lebih mengikat pada sel manusia menjadi lebih kuat, yang berimplikasi pada cepat dan banyaknya jumlah penularan.
Sementara, Juru Bicara Vaksinasi dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi belum bisa memastikan, apakah varian corona Eek ini mempengaruhi efikasi maupun efektivitas dalam penggunaan vaksin covid-19.
Kemenkes Ungkap Varian Corona Eek Tak Bahaya
Kementerian Kesehatan menyebut mutasi virus corona varian E484K alias Eek tidak berbahaya. Varian itu telah ditemukan di Indonesia melalui pemeriksaan Whole Genome Sequence (WGS) pada Februari 2021.
Dengan temuan baru tersebut, sudah ada empat varian corona di Indonesia yang berhasil teridentifikasi, yakni D614G, B117, N439K, dan E484K.
"Ini hanya satu mutasi tidak berbahaya tapi perlu diwaspadai," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kemenkes Siti Nadia Tarmizi melalui pesan singkat kepada CNNIndonesia.com, Selasa (6/4).
Belasan Kontak Erat Varian Corona Eek Negatif Covid-19
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menegaskan tidak ada kasus penularan virus corona yang terjadi dari satu kasus varian corona Eek yang teridentifikasi di Indonesia.
Nadia mengatakan, belasan kontak erat yang telah diperiksa menggunakan metode polymerase chain reaction (PCR) dinyatakan negatif covid-19. Ia juga menegaskan satu kasus varian Eek dinyatakan telah sembuh.
Menkes: Indonesia Kehilangan 10 Juta Dosis Vaksin GAVI
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut Indonesia kehilangan 10 juta dosis vaksin gratis dari kerja sama multilateral Aliansi Global untuk Vaksin dan Imunisasi (GAVI).
Dari 11,7 juta vaksin AstraZeneca yang dijanjikan GAVI, Indonesia kemungkinan besar hanya mendapatkan 1,3 juta dosis vaksin gratis.
"Gara-gara ada lonjakan kasus, India embargo vaksinnya, sehingga kita kehilangan 10 juta dosis yang harusnya kita peroleh dari kerja sama dengan GAVI atau WHO yang gratis itu. Tadinya, kita berencana dapat 11,7 juta, tapi sekarang kita dapatnya 1,3 atau 1,4 juta kemudian sisanya berhenti," ungkapnya dalam Forum Indonesia Bangkit yang Digelar CIMB Niaga, Selasa (6/4).
Dr Tirta Minta Pemerintah Revisi Larangan Mudik
Relawan Peduli Pencegahan Covid-19 Tirta Mandira Hudhi atau lebih akrab disapa Dokter Tirta menyindir ketidakkompakkan kebijakan Pemerintah terkait larangan mudik lebaran 2021 pada 6-17 Mei 2021.
Sementara, kata dia, pemerintah mengizinkan salat tarawih dan idulfitri dilakukan di Masjid. Selain itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno juga mulai membuka keran pariwisata pada April ini.
Masjid Istiqlal dibuka untuk menggelar ibadah dan kegiatan keagamaan secara terbatas selama selama Ramadan 1442 Hijriah. Selama setahun ini, masjid terbesar di Asia Tenggara tersebut ditutup karena pandemi.
Wakil Ketua bidang Penyelenggara Peribadatan Masjid Istiqlal Abu Hurairah mengatakan Masjid Istiqlal dibuka untuk melaksanakan salat wajib 5 waktu hingga salat tarawih secara berjemaah. Meski demikian, Abu memastikan pihaknya akan membatasi jumlah pengunjung guna memastikan protokol kesehatan pencegahan virus Corona.
Vaksinasi Jadi Syarat Umrah
Pemerintah Arab Saudi, pada Senin (5/4), memberikan izin umrah mulai awal Ramadan dan hanya untuk jemaah yang sudah mendapatkan vaksin Covid-19.
Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi menyatakan dalam pernyataannya bahwa ada tiga jenis orang yang dianggap sudah "imun".
Mereka adalah yang sudah mendapatkan dua dosis vaksin Covid-19; mendapatkan sebuah dosis vaksin setidaknya 14 hari sebelum umrah; dan mereka yang telah sembuh dari Covid-19.
Kemenkes Minta RT/RW Ikut Buka Vaksinasi Massal untuk Lansia
Kementerian Kesehatan meminta pihak RT/RW hingga kepala desa untuk ikut membantu program akselerasi vaksinasi pada warga lanjut usia (lansia) dengan cara membuka sentra vaksinasi massal di desa atau kecamatan.
Juru Bicara Vaksinasi dari Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menilai upaya itu perlu dilakukan mengingat laju vaksinasi lansia di Indonesia sejauh ini tergolong lamban daripada kategori sasaran vaksinasi lainnya.
Nadia pun menargetkan program vaksinasi tahapan kedua yang menyasar warga lansia dapat rampung paling cepat akhir Juni 2021 mendatang. Target itu terhitung molor dari target capaian awal yakni Mei 2021.
Wagub Klaim DKI Jakarta Paling Cepat soal Vaksinasi Covid
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengklaim Jakarta berada di jalur yang cepat dalam proses vaksinasi Covid-19. Hingga Senin (5/4), ia menyebut jutaan warga di Ibu Kota telah mendapatkan vaksin baik dosis satu maupun dosis dua.
Riza menjelaskan bahwa saat ini, kemampuan DKI dalam menyuntik vaksin per harinya berada di angka puluhan ribu. Dengan kemampuan itu, ia berharap target 3 juta kelompok prioritas bisa selesai pada April ini.
Ahli Minta Pemerintah Audit Data Kematian Covid-19
Epidemiolog dari Universitas Airlangga, Windhu Purnomo, menilai pemerintah perlu mengaudit penyebab dan kronologi kasus kematian karena virus corona. Pasalnya, angka kasus kematian pada Minggu (3/4) lalu melonjak hingga 427 kasus.
Jumlah tersebut menempati angka tertinggi kedua setelah rekor kasus kematian didapati pada 28 Januari lalu dengan 476 kasus meninggal. Windhu menilai lonjakan kasus kematian tersebut bisa jadi akibat kekeliruan dalam penanganan Covid-19 di wilayah yang menyumbang kasus terbanyak.
 Infografis fakta mutasi covid-19 B117 Inggris masuk RI. (Foto: CNN Indonesia/Fajrian) |
Suntikan Dosis 1 Vaksin Hampir 9 Juta Orang
Kementerian Kesehatan mencatat sebanyak 8.912.055 orang telah menerima suntikan dosis vaksin virus corona per Selasa (6/4) Pukul 12.00 WIB. Sementara 4.291.393 orang telah rampung menerima dua dosis suntikan vaksin covid-19 di Indonesia.
Saat ini program vaksinasi telah memasuki tahapan kedua yang menyasar sebanyak 17,3 juta petugas pelayanan publik dan 21,5 juta lansia. Program vaksinasi nasional sendiri telah berjalan sejak 13 Januari lalu, dan ditargetkan akan rampung pada Desember 2021 hingga Maret 2022.
Program ini nantinya diharapkan dapat mencapai target herd immunity atau kekebalan kelompok terhadap virus corona. Capaian itu dinilai akan terlewati setelah pemerintah rampung melakukan vaksinasi terhadap total 181.554.465
Data Covid-19 RI 6 April 2021
Data harian yang dirilis Satuan Tugas Penanganan Covid-19 per hari ini Selasa (6/4) mencatat terdapat penambahan kasus covid-19 baru sebanyak 4.549 orang pada hari ini.
Sementara untuk kasus sembuh terdapat penambahan sebanyak 4.296 kasus, dan kasus meninggal 162 kasus baru.
Sehingga secara kumulatif, sebanyak 1.542.516 orang dinyatakan positif terinfeksi virus corona. Dari jumlah itu sebanyak 1.385.973 orang dinyatakan pulih, 114.566 orang menjalani perawatan di rumah sakit dan isolasi mandiri, sementara 41.977 lainnya meninggal dunia.