Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno menyebut Taman Mini Indonesia Indah (TMII) bisa menjadi kawasan taman budaya atau culture theme park setelah pengelolaannya resmi dipegang oleh negara.
Dia pun memastikan, kawasan Taman Mini Indonesia Indah akan tetap menjadi tempat wisata berbasis pelestarian budaya dan pengembangan budaya bangsa Indonesia.
"Kami akan tetap komitmen kawasan ini tetap jadi pelestarian dan pengembangan budaya bangsa dan sarana edukasi bermatra budaya nusantara, sebagaimana yang sudah ada.Tapi perlu dioptimalkan, bisa menjadi culture theme park yang standar internasional," kata Pratikno saat menggelar konferensi pers secara daring, Rabu (7/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemerintah mengambil alih pengelolaan TMII setelah Presiden Joko Widodo meneken Peraturan Presiden Nomor 19 Tahun 2021 Tentang TMII.
Dalam aturan itu, TMII yang sudah 44 tahun dikelola oleh Yayasan Harapan Kita, harus menyerahkan keseluruhan pengelolaan kepada negara melalui Kemensesneg.
Yayasan Harapan Kita didirikan oleh mendiang Tien Soeharto, istri dari almarhum Presiden Soeharto.
Menurut Pratikno, pihaknya akan melakukan sejumlah penataan setelah alih terima selesai. Penataan itu selain memperbaiki kualitas cagar budaya TMII juga untuk memberi manfaat terhadap masyarakat dan negara dari sisi keuangan.
Penataan, kata dia, kemungkinan akan sama dengan yang telah dilakukan di Gelora Bung Karno dan Taman Golf Kemayoran. Dia berharap TMII nantinya bisa menjadi salah satu ikon budaya Indonesia di mata internasional.
"Kita harap bisa jadi jendela Indonesia di mata internasional," kata Pratikno
Menurutnya Taman Mini Indonesia Indah merupakan salah satu aset 'mahal' milik negara. Dibangun di lahan seluas 1.467.704 meter persegi atau setara kurang lebih 146,7 hektare, TMII juga berada di salah satu kawasan yang cukup strategis di Jakarta Timur.
"Ini berdasarkan hitungan Kemensesneg dan Kemenkeu di 2018 saja waktu itu (nilainya) sekitar Rp20 triliun. Nah, mungkin harga pasar bisa jauh lebih tinggi saat ini, apalagi nanti setelah pandemi," katanya.
Dengan aset mahal ini, Pratikno berkata TMII mesti memberi kontribusi dan manfaat kepada masyarakat dan negara. Pengelolaannya pun bisa dipusatkan oleh pemerintah bekerjasama dengan Pemda dan BUMN terkait.
Pemerintah juga mempertimbangkan untuk menggunakan fasilitas yang telah ada di TMII sebagai pusat inovasi para generasi muda di era revolusi industri.
"Nanti kita jadi sentral inovasi dari para kreator inovasi muda Indonesia," katanya.
(tst/wis)