Eks Wakil Sekretaris Front Pembela Islam (FPI) Aziz Yanuar menganggap lucu video kesaksian dari para terduga teroris yang mengaku sebagai simpatisan ormas FPI. Bahkan ada yang mengaku aktif mengikuti pengajian bersama Rizieq Shihab.
Aziz mengaku tak mengetahui para pelaku terduga teror yang ada di video tersebut. Ia juga keberatan bila FPI masih dikaitkan karena sudah dinyatakan bubar sejak Desember 2020 lalu.
"Tidak tahu [orang dalam video]. Yang jelas FPI sudah bubar dari 2020 dan lucu jika masih dikaitkan," kata Aziz kepada CNNIndonesia.com, Rabu (7/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aziz juga menegaskan bahwa salah satu terduga teroris yang ditangkap di Condet, Jakarta Timur berinisial HH, sudah dipecat dari FPI. Meski demikian, Aziz tak merinci alasan pemecatan tersebut.
"Dan terkait yang di Condet sudah diberhentikan dari anggota FPI sejak 2017," kata dia.
Sebelumnya beredar video pengakuan para terduga teroris yang ditangkap di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya belakangan ini mengaku sebagai simpatisan FPI.
Salah satu tersangka bernama Ahmad Junaidi mengatakan bahwa dirinya aktif mengikuti pengajian-pengajian dari mantan pentolan FPI Rizieq Shihab. Ia juga mengaku sempat mengikuti pengajian yang dilakukan oleh terduga teroris lain yakni HH di wilayah Condet, Jakarta Timur.
Tak hanya itu, terduga teroris lain bernama Bambang Setiono mengatakan bahwa dirinya telah menjadi simpatisan FPI sejak Desember 2020 lalu.
Bambang mengaku membuat bahan peledak dari Sukabumi dan merencanakan penyerangan ke SPBU dengan bom molotov.
"Merencanakan aksi penyerangan kepada SPBU dengan bom molotov untuk menuntut bebas HRS," kata Bambang dalam rekaman video yang beredar.
Detasemen Khusus (Densus) 88/Antiteror Polri bakal mendalami pengakuan dari para terduga teroris yang telah ditangkap tersebut.
"Saya rasa bukan suatu rahasia lagi, apa yang ada di publik (pengakuan terduga teroris) dan tentunya akan didalami oleh Densus 88," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri, Brigadir Jenderal Rusdi Hartono kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (6/4).
(rzr/gil)