Cuaca Tak Bagus, Mensos Risma Akui Bantuan ke NTT Terlambat

CNN Indonesia
Rabu, 07 Apr 2021 20:55 WIB
Mensos Risma menyatakan cuaca buruk memperlambat distribusi bantuan untuk pengungsi terdampak banjir bandang NTT.
Mensos Tri Rismaharini mengeluhkan cuaca buruk yang menghambat penyaluran bantuan ke NTT. (Foto: CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Sosial Tri Rismaharini menyatakan, cuaca buruk yang masih berlangsung pascabencana banjir bandang dan tanah longsor di Nusa Tenggara Timur (NTT) memperlambat pendistribusian bantuan untuk para pengungsi.

"Bantuan terlambat karena cuaca. Jadi kemarin kami bawa barang turun di Maumere dan melalui jalur darat ke Larantuka lalu menyeberang ke Adonara. Memang cuaca tidak bagus," kata Risma saat konferensi pers daring dikutip dari Antara, Rabu (7/4).

Akibat cuaca buruk, kapal tidak diizinkan menyeberang ke pulau-pulau yang terdampak bencana sehingga menjadi kendala dalam pendistribusian bantuan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Masalahnya transportasi sulit sehingga kita juga kesulitan membawa barang ke sana," jelas Risma.

Berdasarkan peninjauan Risma ke lokasi bencana dan laporan pemda setempat, wilayah yang terdampak parah akibat siklon tropis Seroja itu adalah Kabupaten Larantuka, Adonara, Sumba Timur, Alor, Ende dan Malaka.

Sebelumnya, Kementerian Sosial telah mengirimkan bantuan logistik senilai Rp2,6 miliar untuk pemenuhan kebutuhan dasar penyintas dan santunan bagi ahli waris korban yang meninggal dunia.

Namun menurut Risma, masih banyak daerah terdampak yang belum terdistribusi bantuan dan bantuan mendesak saat ini adalah bahan makanan, obat-obatan serta alat berat untuk evakuasi korban.

Siklon Seroja hingga saat ini terus bergerak menjauhi wilayah Indonesia, namun masih memberikan dampak berupa angin kencang dan gelombang tinggi di sejumlah perairan yang dilalui.

Terpisah, Polri mengerahkan bantuan sembako dan dapur lapangan guna membantu warga korban bencana alam di Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, dan Kabupaten Lembata, NTT.

Rinciannya, 6 ton beras, snack, roti, makanan basah, dan vitamin, 1,8 ton sembako, dan obat-obatan serta vitamin. Bantuan ini diangkut menggunakan kapal polisi Barata-8004 milik Baharkam Polri serta dua pesawat khusus.

"[Bantuan] sudah tiba di Larantuka dengan pesawat dan kapal Polair Baharkam Mabes Polri serta mulai didistribusi ke Pulau Adonara dan Lembata," ujar Kepala Bidang Humas Polda NTT, Kombes Pol. Rishian Krisna Budhiaswanto di Larantuka, Rabu (7/4).

Bulan pertama di Tahun 2021, Indonesia dihantam bencana: Dari Aceh hingga Papua; dari rentetan gempa, erupsi gunung, hingga banjir.Bulan pertama di Tahun 2021, Indonesia dihantam bencana: Dari Aceh hingga Papua; dari rentetan gempa, erupsi gunung, hingga banjir. (Foto: CNN Indonesia/Timothy Loen)

Selain bantuan bahan makanan, sembako dan obat-obatan serta vitamin, Korps Brimob Polri juga menerjunkan lima unit mobil dapur lapangan dilengkapi perlengkapan masak dan bahan makanan yang siap olah.

Untuk kepentingan ini lanjut Rishian, ada 52 anggota Brimob Mabes Polri ditambah 94 anggota Brimob Polda Jawa Timur dan 100 anggota Brimob Polda Bali yang diterjunkan untuk membantu operasional dapur umum.

"Para anggota Brimob dari Mabes ini bertugas sebagai operator dapur lapangan," tandas Kabid Humas.

Diketahui, siklon yang menguat pada Senin (5/4) dini hari pukul 01.00 WIB itu menimbulkan dampak bencana di Kabupaten Flores Timur, Malaka, Lembata Ngada, Sumba Barat, Sumba Timur, Rote Ndao, Ende, Sabu Raijua, Alor, Kupang, Belu, Timor Tengah Utara dan kota Kupang.

Berdasarkan data sementara yang dihimpun Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Rabu pukul 14.00 WIB, jumlah korban jiwa sebanyak 124 orang.

Rinciannya, korban jiwa di Kabupaten Flores Timur 67 orang, Lembata 28 orang, Alor 21 orang, Malaka tiga orang, Sabu Raijua dua orang, Kota Kupang, Kabupaten Ende dan Kabupaten Kupang masing-masing satu orang.

(blo/antara/pris)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER