Pelaksana tugas Bupati Sabu Raijua, Doris Alexander Rihi mengatakan sejumlah fasilitas di wilayahnya belum beroperasi, salah satunya listrik yang masih padam setelah kurang lebih empat hari bencana banjir bandang dan tanah longsor menerjang pada 5 April.
Tak hanya itu, jaringan komunikasi berupa internet pun masih terganggu.
"Listrik padam sejak bencana 5 April, jaringan komunikasi internet juga terganggu lebih banyak tidak ada sinyal," kata Doris melalui pesan singkat, Kamis (8/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejumlah jalur transportasi darat juga kata dia mengalami kendala akses meski masih bisa dilalui. Hal ini lantaran di beberapa titik, bekas longsoran masih belum diperbaiki.
Apalagi kata dia, akses transportasi terkendala lantaran terjadi patahan dan longsoran di sejumlah tempat saat bencana terjadi awal pekan ini.
"BBM sementara masih cukup tapi akan jadi masalah jika tidak ada stok BBM masuk," kata dia.
Untuk saat ini menurut Doris jalur transportasi yang sudah bisa diakses adalah melalui jalur udara dan laut, mengingat cuaca di wilayah Sabu Raijua juga berangsur membaik.
Dia pun mengungkap saat ini masyarakat Sabu Raijua sangat membutuhkan berbagai bantuan untuk kembali melanjutkan hidup setelah digempur bencana akibat cuaca ekstrim ini.
"Sangat dibutuhkan untuk kelancaran perekonomian di Sabu Raijua seperti terpenuhinya BBM, sembako dan lainnya, sekaligus menjawab kebutuhan anak-anak yang akan melanjutkan kuliah ke Kupang, Bali, Jawa," katanya.
Dalam kesempatan itu, Doris mengaku telah bertemu dengan para camat dan kepala desa serta lurah setempat. Dalam pertemuan itu, dia mendapat sejumlah data dan informasi terkait kondisi terkini dan kerugian yang didapat akibat bencana alam tersebut.
"Diperoleh informasi jumlah kerusakan pada rumah warga, sekolah, gereja, fasilitas umum seperti kantor, rumah sakit, puskesmas adalah mencapai 12 ribu lebih unit," kata dia.
(muf/tst)