Kemenkes Kaji Info AstraZeneca Disetop untuk Non-Lansia

CNN Indonesia
Kamis, 08 Apr 2021 19:32 WIB
Kemenkes bakal menunggu rekomendasi BPOM yang akan memberikan keputusan apakah vaksin AstraZeneca hanya bakal menyasar lansia saja atau seluruh golongan.
Kemenkes bakal menunggu rekomendasi BPOM yang akan memberikan keputusan apakah vaksin AstraZeneca hanya bakal menyasar lansia saja atau seluruh golongan. Foto: REUTERS/DADO RUVIC
Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengaku sejauh ini masih dalam tahap pengkajian terkait penghentian penggunaan vaksin asal perusahaan farmasi Inggris, AstraZeneca, untuk vaksinasi warga non-lansia alias warga berusia 18-59 tahun.

Kemenkes masih menunggu hasil analisis data dan kajian lengkap yang dilakukan oleh Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI) dan Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI).

"Saat ini ITAGI dan PAPDI sedang mengkaji terkait adanya informasi ini," kata Juru Bicara Vaksinasi dari Kemenkes Siti Nadia Tarmizi melalui pesan singkat kepada CNNIndonesia.com, Kamis (8/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nadia juga bakal menunggu rekomendasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang akan memberikan keputusan terkait apakah vaksin covid-19 AstraZeneca hanya bakal menyasar lansia saja atau malah seluruh golongan.

"Nanti kita tunggu saja lebih lanjut rekomendasinya, dan juga rekomendasi dari BPOM sebagai regulator terkait izin penggunaan vaksin ya," imbuhnya.

Adapun pernyataan Nadia itu ia sampaikan untuk merespons kabar dari Badan Kesehatan Filipina yang dilaporkan menghentikan sementara penggunaan vaksin AstraZeneca untuk warga usia di bawah 60 tahun.

Langkah itu dilakukan Filipina, usai badan pengawas obat Uni Eropa dan Otoritas Obat Eropa (EMA) menetapkan bahwa kasus pembekuan darah merupakan efek samping dari vaksin AstraZeneca, meskipun jumlahnya sangat minim.

Tak hanya Filipina, sejumlah negara juga melakukan hal serupa dalam menghentikan sementara penggunaan AstraZeneca. Mereka diantaranya Belanda, Jerman, Kanada, hingga Swedia.

(khr/gil)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER