Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 163 orang meninggal dunia dan 45 hilang akibat bencana banjir bandang dan longsor di Nusa Tenggara Timur.
Jumlah tersebut merupakan data terbaru yang dihimpun oleh BNPB hingga Kamis (8/4) pukul 20.00 WIB.
"Secara keseluruhan untuk NTT korban meninggal sebanyak 163 orang, dan 45 hilang," kata Doni dalam konferensi pers virtual, Kamis (8/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rincian korban meninggal dunia yakni 71 orang di Kabupaten Flores Timur, 27 orang di Kabupaten Alor, enam orang di Kabupaten Malaka, 1 orang di Kabupaten Sikka.
Kemudian, 43 orang di Kabupaten Lembata, tiga orang di Kabupaten Kupang, enam orang di Kota Kupang, dua orang di Kabupaten Sabu Raijua, dua orang di Kabupaten Rote Ndao, satu orang di Kabupaten Ngada, dan satu orang di Kabupaten Ende.
BNPB juga mencatat ada sebanyak 6.019 kepala keluarga yang terdampak atau sejumlah 22.003 jiwa. Untuk jumlah pengungsi, sampai saat ini tercatat ada 20.929 jiwa.
Sementara itu, untuk korban luka akibat bencana tersebut, sampai saat ini BNPB mencatat ada 132 orang.
Sebelumnya, terjadi banjir bandang sejumlah kabupaten dan kota di NTT. Peristiwa itu diketahui terjadi akibat cuaca ekstrem di wilayah tersebut.
Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat mengatakan telah mengkoordinasikan tim evakuasi guna mencari korban hilang.
Viktor mengatakan masih ada masyarakat yang meminta bantuan untuk mencari sanak saudaranya yang hilang akibat bencana tersebut.
(pris/dis/pris)