Ketua Komnas PP KIPI Profesor Dr. dr. Hinky Hindra Irawan Satari, Sp. A(K), M. TropPaed mengatakan kesadaran masyarakat lanjut usia (lansia) cukup baik karena mengetahui masuk dalam kelompok rentan terhadap Covid-19. Namun sayangnya terkadang justru ada lansia yang tidak mendapat izin dari keluarga untuk divaksinasi.
"Karena ternyata (keluarga) memperoleh informasi yang kurang tepat atau pihak yang tidak berwenang terkait imunisasi atau vaksinasi," ujar Hinky dalam acara #TANYAIDI yang diselenggarakan Tim Advokasi Vaksinasi Covid-19 PB IDI dan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Kamis (8/4/).
Sebagai lansia, Hinky menyatakan, dirinya telah divaksinasi dua kali. Padahal dia memiliki gangguan irama jantung, menderita hipertensi, kolesterol yang sempat tinggi, dan juga asam urat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Alhamdulillah sehat, saya sudah dua kali divaksinasi jadi jangan ragu-ragu," kata profesor yang saat ini berumur 66 tahun tersebut.
Menurutnya, meski memiliki komorbid atau penyakit penyerta, lansia tetap bisa divaksin. Karena tentu, divaksin lebih baik daripada tidak divaksin.
"Jika ada KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) mudah-mudahan sifatnya ringan dan dapat ditolerir. Namun manfaat vaksinasi jauh lebih besar, maka sama-sama kita divaksin," ujarnya lagi.
Dia juga menjamin, vaksin aman bagi masyarakat. Komnas KIPI pun terus memantau, mengkaji, merekomendasikan apakah vaksin itu aman atau tidak bagi masyarakat.
Jika masi dalam taraf aman pihaknya rekomendasikan untuk program vaksinasi nasional. Hal itu dipantau dan dikaji tiap hari oleh Komnas KIPI.
"Kalau ada perubahan kita buat rekomendasi baru," katanya.
Dia menambahkan, jika ada laporan terkait KIPI maka ada dua hal yang dilakukan Komnas KIPI. Pertama, mengecek berapa lama durasi waktu ketika vaksin diberikan hingga ada gejala. Kedua, apakah ada penyakit lain yang menyebabkan gejala dan bukan berasal dari vaksin.
"Kalau gejala lebih dua hari laporkan saja, nanti gejala itu diinvestigasi, dianalisis, dan dikaji. Apapun keluhannya silakan lapor, kita justru mengharapkan laporan," kata Hinky.
(osc)