2 Pasar Terbakar, Wagub DKI Soroti Listrik dan Larangan Rokok

CNN Indonesia
Rabu, 14 Apr 2021 08:57 WIB
Wagub DKI Ahmad Riza Patria menyoroti masalah instalasi listrik dan ketiadaan larangan merokok terkait dengan dua kasus kebakaran pasar di Jakarta.
Sisa kebakaran di Pasar Inpres Pasar Minggu, Jakarta, Selasa (13/4). (Foto: CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia --

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebut perlu ada evaluasi standar keamanan dari kebakaran di pasar-pasar di wilayahnya menyusul dua pasar di DKI hangus dalam tempo sepekan.

"Memang di pasar ini satu areal, satu properti yang rawan [kebakaran]," kata dia, di Balai Kota Jakarta, Selasa (13/4).

Pernyataan Riza ini sekaligus merespons rentetan kebakaran di sejumlah pasar Jakarta dalam rentang waktu yang berdekatan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pertama, kebakaran melanda Pasar Lontar, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (8/4). Kemudian, Senin (12/4), kebakaran melanda Pasar Inpres, Pasar Minggu.

Menanggapi hal tersebut, menurut Riza ada sejumlah faktor yang membuat pasar rawan kebakaran. Pertama, mengenai usia pasar yang sudah tu.

"Kenapa rawan? Satu, mungkin pasarnya sudah lama. Kalau misal pasar sudah lama, instansi listriknya tua," jelas Riza.

Faktor lainnya yakni jarak kios-kios dalam pasar yang berdekatan satu sama lain. Selanjutnya, menurut Riza, barang-barang di pasar juga mudah terbakar.

"Keempat, di pasar itu umumnya orang datang ke sana dari semua, dari mana-mana. Enggak ada aturan ke pasar tidak boleh merokok, pada merokok di pasar. berarti ada potensi kebakaran karena rokok. pedagangnya juga merokok," jelas Riza.

"Jadi banyak faktor yang menimbulkan pasar itu termasuk wilayah properti rentan terbakar," imbuhnya.

Untuk mencegah insiden kebakaran di kembali terjadi, Riza meminta seluruh properti di Jakarta, termasuk pasar memenuhi standar keamanan. Menurutnya, masih banyak properti atau gedung-gedung di Jakarta yang tak memenuhi standar pengamanan dan pencegahan bahaya kebakaran.

"Saya sudah minta badan, dinas, SKPD terkait untuk mendata. Mana gedung-gedung yang memenuhi syarat, mana yang belum. Yang belum karena apa, bagaimana solusinya, kita cari bersama sama solusinya," ungkapnya.

(dmi/arh)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER