Beberapa simpatisan terdakwa kasus kerumunan Petamburan, Jakarta Pusat dan Megamendung, Bogor, Rizieq Shihab tampak masih mendatangi kompleks Pengadilan Negeri Jakarta Timur (PN Jaktim).
Diketahui, Rizieq akan menjalani persidangan terkait dua kasus kerumunan itu dengan nomor perkara 221 dan 226 pada hari ini, Senin (19/4).
Adapun agenda persidangan hari ini adalah pemeriksaan terhadap sejumlah saksi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak sekitar pukul 08.20 WIB, simpatisan Rizieq tampak merapat ke Posko Kemanusiaan yang didirikan polisi di sekitar lokasi kompleks PN Jaktim. Mereka mengenakan baju koko putih dan bersarung.
Sebelum menjadi posko, tempat tersebut adalah halte bus yang berada di bawah Jembatan Penyeberangan Orang (JPO).
Mereka duduk rapi di halte tersebut dan kemudian melakukan foto bersama. Beberapa kuasa hukum Rizieq juga merapat di tenda tersebut. Salah satunya adalah Aziz Yanuar
Sementara itu, puluhan aparat TNI-Polri berjaga di gerbang PN Jaktim. Sebuah mobil pengurai massa (Raisa) milik unit Sabhara Polres Jakarta Timur juga terparkir di depan gerbang.
Polisi masih memblokade trotoar di sekitar gerbang PN Jaktim dengan kawat berduri. Akses penggunaan JPO di depan gerbang pengadilan juga dijaga.
![]() |
Di bawah tangga JPO seberang jalan Ir H Soemarno yang melintang di depan PN Jaktim juga terparkir puluhan motor aparat. Mereka tampak berjaga di akses JPO tersebut.
Puluhan polisi juga tampak berjaga di titik-titik yang menjauhi gerbang pengadilan.
Penjagaan keamanan hari ini tampak lebih ketat dari persidangan kasus dugaan pemalsuan hasil tes swab RS Ummi Bogor sebelumnya yang digelar pada Rabu (14/4).
Sebelumnya, Humas PN, Alex Adam Faisal mengatakan sidang hari ini tak disiarkan langsung melalui layanan daring di Kanal Youtube pengadilan seperti sidang-sidang sebelumnya. Ia mengklaim hal tersebut sudah sesuai dengan pasal 159 KUHAP. Meskipun demikian, kata dia, para wartawan masih bisa meliput jalannya sidang melalui monitor yang sudah disediakan di area PN Jaktim.
Lihat juga:Kapuspen: Vaksin Nusantara Bukan Program TNI |