Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) secara resmi menyerahkan naskah soal seleksi pengadaan calon aparatur sipil negara (CASN) 2021 ke Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB).
"Pada kesempatan siang ini kami akan menyerahkan soal tersebut kepada Menteri PAN-RB, selaku ketua tim pengarah seleksi nasional," ujar Mendikbud Nadiem Makarim dalam jumpa pers daring di YouTube Kemendikbud, Selasa (20/4).
Nadiem mengatakan penyusunan soal seleksi pengadaan CASN melalui beberapa proses. Pertama, penyusunan kisi-kisi dengan melihat hasil evaluasi seleksi CASN dan kisi-kisi 2019.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Proses tersebut melibatkan sejumlah unsur, mulai dari Kemenpan-RB, Badai Kepegawaian Negara (BKN), sejumlah pakar dari perguruan tinggi, hingga Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Proses tersebut juga didampingi ahli dari pusat asesmen Kemendikbud.
Tahap berikutnya adalah penyesuaian soal seleksi CASN dengan pendampingan dan penjaminan mutu oleh pusat asesmen dan pembelajaran sebagai ahli konstruksi soal.
Lalu tahap terakhir, lanjut Nadiem, proses edit bahasa yang dilakukan oleh tim dari Badan Bahasa Kemendikbud. Proses tersebut dilakukan agar soal seleksi telah menggunakan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar.
"Tahap berikutnya adalah proses telaah bahasa oleh Badan Pengembangan Pembinaan Bahasa untuk memastikan yang disusun telah sesuai kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar," kata dia.
![]() |
Menteri PANRB Tjahjo Kumolo menjamin soal seleksi pengadaan CASN 2021 tak akan bocor. Selaku Ketua Tim Pengarah Panitia Seleksi Nasional (Panselnas), Tjahjo menyebut kerahasiaan soal seleksi CASN menjadi jaminan pihaknya sejak seleksi sebelumnya.
"Sejak tahun kemarin masalah kerahasiaan dan keamanan dalam hal ini menjadi kata kunci dan jaminan kita bersama," ujar Tjahjo.
Usai diserahkan Kemendikbud, Tjahjo menjelaskan soal seleksi CASN akan dimasukkan dalam sistem CAT BKN, sebelum digunakan dalam proses seleksi nantinya. Menurutnya proses ini membutuhkan kehati-hatian agar soal tak bocor.
"Proses ini diperlukan kehati-hatian dan jaminan kerahasiaan, dan keamanan data-datanya," kata Tjahjo.
Pemerintah kembali membuka sejumlah formasi untuk rekrutmen CASN 2021, mulai dari CPNS, Pegawai Pemerintah untuk Perjanjian Kerja (PPPK), dan sekolah kedinasan.
Tjahjo menyebut total kebutuhan ASN pada 2021 sebanyak 1.275.387. Jumlah itu mencakup kebutuhan ASN di tingkat pemerintah pusat dan daerah.
(thr/pmg)