Sejumlah warga mendatangi bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, Banten untuk melakukan penerbangan domestik dan luar negeri sebelum masuk masa penerapan larangan mudik lebaran 2021 atau Hari Raya Idulfitri 1442 H, Jumat (23/4).
Pemerintah diketahui telah menetapkan larangan mudik 6-17 Mei 2021. Selain itu diterapkan pula pengetatan mudik 22 April - 5 Mei dan 18-24 Mei 2021.
Dalam konferensi pers secara virtual yang ditayangkan Youtube BNPB, Jumat petang, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menerangkan pada masa pengetatan itu, maka mobilitas masyarakat coba dikurangi dengan syarat tes yang diperketat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Intinya adalah tes yang berlaku tiga hari, untuk dua periode [masa pengetatan] itu berlaku [kedaluwarsa surat keterangan tes Covid] satu hari. Jadi, prinsipnya semua perjalanan normal, hanya syarat tes yang diperketat," jelas Wiku.
Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com sejak pukul 10.00 WIB di terminal 1 keberangkatan domestik bandara Soekarno-Hatta dari luar tampak normal. Namun ketika sudah masuk ke dalam, salah satunya di Terminal 1B, terlihat sejumlah orang sudah duduk di kursi tunggu dan ada pula yang berdiri untuk menunggu giliran tes cepat risiko Covid-19 atau mendapatkan hasil.
Mereka yang hendak bepergian menggunakan pesawat itu wajib mengantongi hasil tes risiko Covid-19 sebagai syarat perjalanan di tengah masa pandemi.
Beni Rinaldi, salah satu petugas keamanan di bandara mengatakan, terminal 1 sudah tidak beroperasi sejak awal pandemi tahun lalu sampai sekarang. Terminal tersebut hanya digunakan untuk melayani kebutuhan tes risiko Covid-19 bagi para calon penumpang.
"Paling di sini mah buat rapid test aja," ujar Benny.
Setelah hasil didapat, sambungnya, para calon penumpang kemudian berpindah ke terminal lain sesuai tujuan penerbangannya menggunakan shuttle bus bandara.
![]() |
Di Terminal 2, pada Jumat siang telah cukup ramai calon penumpang yang akan melakukan penerbangan domestik. Salah satunya Yoyo, yang mengaku akan terbang ke Balikpapan, Kalimantan Timur, pada pukul 14.30 WIB
Yoyo mengaku dirinya ke Balikpapan untuk pulang kampung, karena selama sepekan terakhir memiliki mobilitas tinggi berpindah-pindah ke berbagai daerah demi tuntutan pekerjaan.
Ia mengatakan saat pemerintah memberlakukan larangan mudik, segera saja memesan tiket penerbangan untuk pulang karena takut terjebak di Jakarta.
"Nanti tanggal 6 Mei ada penutupan [pelarangan mudik]. Saya harus prepare, karena harus PCR juga jadi baru bisa pesan tiket tadi pagi," ucap Yoyo saat ditemui, Jumat siang.
![]() |
Sama halnya dengan Yoyo, salah seorang warga Medan, Sumatera Utara, Devi, pun mengaku terpaksa harus memesan tiket secepatnya untuk pulang setelah mendengar berita bahwa pemerintah memberlakukan pengetatan jelang pelarangan mudik. Padahal, Devi seharusnya masih harus tinggal di Tangerang, Banten, untuk menjalani pemeriksaan rutin atas penyakitnya.
"Kemarin periksa, malam pesan tiket. Katanya mulai dibatasi, mumpung baru awal ya udah saya pesan saja. Daripada enggak bisa pulang kalau nanti-nanti," ujar Devi yang ditemui di kawasan Terminal 3 Bandara Soetta pada Jumat siang.
Berdasarkan pantauan pukul 11.30 WIB, terminal 3 untuk penerbangan domestik dan internasional lebih sepi dari terminal 2. Kursi-kursi tunggu yang telah disediakan bandara terlihat kosong. Namun, pada pukul 13.20 WIB, semakin banyak orang berdatangan dan hilir mudik menuju pintu masuk keberangkatan.
Mereka yang akan bepergian di masa pengetatan mudik ini lewat bandara Soetta itu pun sudah mengantongi surat keterangan hasil tes Covid-19, yang umumnya didapatkan di Terminal 1.