Mengenal Istilah Subsunk dalam Pencarian KRI Nanggala 402

CNN Indonesia
Minggu, 25 Apr 2021 15:54 WIB
Kapal yang tenggelam lebih dari 300 meter akan mendapat tekanan dahsyat. Kapal bisa ditemukan, namun tak ada jaminan awak selamat.
Kapal-kapal yang dikerahkan mencari KRI Nanggala di perairan Bali. (Foto: AP/Achmad Ibrahim)

Selanjutnya, Beni menjelaskan deklarasi Subsunk merupakan tahap terakhir dalam fase pencarian insiden kapal selam.

Beni mengatakan fase ini akan dideklarasikan TNI apabila telah ditemukan pelbagai bukti-bukti yang menguatkan kapal selam telah tenggelam.

"Deklarasi bila itu kapal tenggelam aja. Tenggelam itu ditandai dengan ditemukan bukti-bukti kuat dari kapal selam yang hilang tersebut," kata Beni.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beni lantas mencontohkan bahwa TNI sendiri sudah menemukan pelbagai bukti-bukti sehingga kapal selam KRI Nanggala dinyatakan tenggelam.

Beberapa bukti-bukti tersebut di antaranya tumpahan minyak dan oli, serpihan pelurus tabung torpedo dan pembungkus pipa pendingin dengan tulisan Korea; pelumas periskop kapal selam; serta alas salat ABK KRI Nanggala.

Beni menduga bahwa KRI Nanggala tenggelam dalam kondisi badan kapal yang retak. Terlebih lagi, KRI Nanggala diperkirakan berada di bawah 850 meter dari permukaan laut.

"Kapal selam itu kan bisa beroperasi maksimal 300 meter. Nah di bawah itu ada tekanan. Di bawah tekanan itu kapal selam bisa kaya kerupuk itu. Sehingga alami retakan. Sehingga dimungkinkan air masuk. Dan flooding di palka-palkanya karena retak. Tapi kita enggak tahu. Sepertinya sangat besar [retakannya] dan mengeluarkan bukti-bukti tadi," kata Beni.

Pada fase subsunk, Beni mengatakan badan kapal selam KRI Nanggala kemungkinan masih bisa ditemukan. Terlebih, negara-negara lain telah bergerak untuk membantu pencarian KRI Nanggala.

Meski demikian, Beni enggan untuk berspekulasi terkait keselamatan para awak KRI Nanggala saat dalam kondisi subsunk. Ia berharap para awak masih bisa bertahan dalam kondisi tersebut.

"Kalau soal awak selamat kita belum bisa memastikan ya. Itu berdasarkan kondisi. Apabila faktor pendukung keselamatan atau oksigen dan lain-lain bisa ada atau tersedia. Kalau pendukung oksigen habis ya kita enggak tahu ya," kata Beni.

(rzr/wis)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER