Badan Intelijen Nasional (BIN) menyebut Organisasi Papua Merdeka (OPM) dalam kategori teroris karena menyerang masyarakat sipil. BIN menyebut OPM sebagai Kelompok Separatis dan Teroris (KST).
"Masuk kategori teroris sebab menyerang penduduk sipil," kata Deputi VII BIN, Wawan Hari Purwanto kepada CNNIndonesia.com, Senin (26/4).
Aparat penegak hukum seperti Polri dan TNI, biasa menyebut kelompok pejuang kemerdekaan Papua itu sebagai KKB atau Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB). Kelompok ini sendiri menyebut dirinya sebagai Tentara Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (PNPB-OPM).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hanya saja, pengecapan tersebut belum rampung diputuskan pemerintah. Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) sendiri tengah melakukan kajian untuk memasukkan KKB sebagai organisasi teroris.
"Kami sedang terus menggagas diskusi-diskusi dengan beberapa kementerian/lembaga berkaitan dengan masalah nomenklatur KKB untuk kemungkinannya apakah ini bisa dikategorikan organisasi terorisme," kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komisaris Jenderal Boy Rafli Amar dalam Rapat Kerja dengan Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Senin (22/3).
Boy menilai KKB kerap melakukan kekerasan, ancaman, hingga serangan senjata api sehingga menimbulkan ketakutan yang meluas di masyarakat.
OPM meenolak disebut sebagai kelompok teroris. Mereka meyakini tindakan yang dilakukan di Bumi Cenderawasih selama ini benar untuk dilakukan.
Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom mengatakan pihaknya kerap melakukan serangan wajar lantaran tengah terjadi konflik di Papua
"Itu wilayah konflik perang, jadi apapun yang terjadi itu maklum dan wajar," kata Sebby saat dihubungi.
Dia mengatakan bahwa selama ini pihaknya tidak pernah menembak warga sipil. Hanya saja, korban penembakan dicap mereka sebagai agen intelijen alias mata-mata aparat TNI-Polri.
Kemudian, sejumlah aksi pembakaran yang dilakukannya pun dinilainya wajar dilakukan lantaran merupakan program dari pemerintahan Indonesia.
"Dalam hukum revolusi untuk merebut kemerdekaan, agen musuh harus ditembak dahulu. Dunia ketahui bahwa TPNPB adalah sayap militer organisasi perjuangan kemerdekaan, yang telah dan sedang berjuang," ujarnya.
Sebelumnya, Kepala BIN Daerah (Kabinda) Papua, Brigadir Jenderal l Gusti Putu Danny Karya Nugraha tewas dalam baku tembak dengan kelompok OPM di pada Minggu (25/4).
Putu terlibat kontak tembak ketika tengah melakukan observasi lapangan bersama sejumlah anggotanya di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua. Dia turun langsung lantaran ingin mengetahui kondisi terkini untuk menunjang misi pemulihan keamanan.
Jarak Kampung Dambet dengan Beoga sekitar tiga kilometer dan merupakan kampung terakhir yang dilaporkan diserang KKB. Diketahui, wilayah tersebut terjadi pembakaran gedung sekolah dan penembakan guru hingga tewas beberapa waktu lalu dilakukan oleh KKB.
(mjo/fra)