Pemerintah Bantu Pemulihan Psikologis Keluarga Awak Nanggala

CNN Indonesia
Selasa, 27 Apr 2021 12:11 WIB
Menko PMK Muhadjir mengatakan, Kemensos intensif bekerja sama dengan Pusat Psikologi TNI AL melakukan konseling psikologis bagi keluarga awak KRI Nanggala-402.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy. (Rusman - Biro Setpres)
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyatakan pemerintah memberikan bantuan pemulihan psikologis bagi keluarga awak KRI Nanggala-402.

Sokongan pemerintah ke keluarga prajurit Hiu Kencana yang meninggal di medan latih itu, menurut Muhadjir, bukan sebatas pemberian beasiswa pendidikan bagi anak-anak korban maupun soal kepastian kesejahteraan keluarga. Melainkan juga, lanjut dia, penguatan kondisi psikis anggota keluarga yang ditinggalkan.

"Langkah yang kita ambil adalah memberikan konseling, penguatan secara psikis kepada para keluarga anak buah kapal dan, tentu saja bantuan-bantuan yang diperlukan terutama bantuan kehidupan sehari-hari yang dibutuhkan oleh keluarga korban," kata Muhadjir melalui keterangan tertulis, Selasa (27/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Muhadjir, penyaluran bantuan juga akan melibatkan Kementerian Sosial (Kemensos), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud)--khususnya yang berhubungan dengan beasiswa, hingga Asabri.

Dia pun melanjutkan, saat ini Kementerian Sosial secara intensif menjalin kerja sama dengan Pusat Psikologi TNI Angkatan Laut. Langkah ini ditempuh sebagai bagian dari upaya konseling bagi keluarga 53 awak KRI Nanggala-402.

Sementara mengenai jaminan pendidikan, Muhadjir mengatakan anak-anak keluarga korban awak KRI Nanggala akan dibiayai hingga jenjang strata 1 (S1) dan diupayakan melalui Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

Meski begitu, para anak-anak ABK tersebut juga dipersilakan jika memang ingin bergabung dengan TNI, melanjutkan karir orangtua mereka yang gugur dalam tugas.

"Yang ingin melanjutkan karir dari orangtuanya di TNI, kemarin Pak Wakasal juga sudah beri jaminan mereka akan diupayakan selama mereka memenuhi persyaratan-persyaratan," kata dia lagi.

Sebelumnya, satu dari lima kapal selam milik TNI AL, KRI Nanggala 402 hilang kontak saat melakukan latihan di perairan Bali pada Rabu (21/4) pekan lalu. Setelah tiga hari pencarian, kapal terdeteksi berada di kedalaman 830 meter dan disebut terbelah hingga tiga bagian.

Bagian kapal KRI Nanggala 402 hasil citra Remotely Operated Vehicle (ROV) MV Swift Rescue ditunjukkan saat konferensi pers di Lanud I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Minggu (25/4/2021).  KRI Nanggala 402 dipastikan tenggelam dan 53 awak kapalnya gugur di perairan utara Bali. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/aww.Bagian kapal KRI Nanggala 402 hasil citra Remotely Operated Vehicle (ROV) MV Swift Rescue ditunjukkan saat konferensi pers di Lanud I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Minggu (25/4/2021). (ANTARA FOTO/FIKRI YUSUF)

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto pada Minggu (25/4) telah menyampaikan, KRI Nanggala-402 dipastikan tenggelam dan seluruh awak yang berjumlah 53 orang dinyatakan gugur.

Usai kabar itu, Muhadjir bersama bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini langsung mengunjungi rumah keluarga korban awak kapal KR Nanggala-402 di Surabaya dan sekitarnya untuk mengecek kondisi sekaligus memberikan bantuan kebutuhan sehari-hari.

(tst/nma)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER