Asisten Perencanaan Kepala Staf Angkatan Laut (Asrena KSAL), Laksamana Muda Muhammad Ali memastikan kapal selam KRI Nanggala-402 masih laik beroperasi hingga September 2022. Kapal selam tersebut diketahui tenggelam di perairan utara Bali.
"Dari sisi kelaikan, kapal ini dinyatakan laik sampai September 2022. Masih laik," kata Ali saat menggelar konferensi pers di Mabes AL, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (27/4).
Ali mengatakan kapal tersebut juga telah diperbaiki atau overhoul pada 2012 lalu di Korea Selatan. Perbaikan ini membuat KRI Nanggala pulih 100 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, kata Ali, kapal buatan Jerman 1978 itu juga rutin diperiksa.
"Rutin perbaikan, dalam kurun dua tahun itu terus dilakukan. Docking terakhir itu 2020 yah," katanya.
Di tempat yang sama, Komandan Sekolah Staf dan Komando AL Laksamana Muda Iwan Isnurwanto menyebut KRI Nanggala 402 atau kapal tipe 209 1300 merupakan jenis kapal selam yang sangat aman digunakan.
Kapal ini, kata Iwan, bisa digunakan sepenuhnya di medan perang dalam misi penyelaman dan telah digunakan di seluruh dunia.
"Ini merupakan kapal yang sangat safe untuk digunakan angkatan laut di mana pun di seluruh dunia," kata Iwan.
Menurut Iwan, kapal selam itu dilapisi dengan beberapa peralatan untuk keselamatan para awak. Mulai dari tangki pemberat pokok, tangki tahan tekan, hingga alat penghembus dengan cepat.
"Jadi kalau kapal jatuh, di dalam kapal ada dua tempat, dua metode ini untuk bisa digunakan yaitu kita langsung menghembus tangki pemberat pokok," ujarnya.
Sebelumnya, kapal selam KRI Nanggala-402 dipastikan tenggelam di perairan utara Bali pada kedalaman sekitar 800 meter. Kapal tersebut terbelah menjadi tiga bagian.
Sebanyak 53 awak kapal selam pun meninggal dunia dalam insiden tersebut. Presiden Joko Widodo lantas memberikan kenaikan pangkat satu tingkat dan bintang jasa jalasena kepada para awak yang gugur.
(tst/fra)